Selasa, 07 April 2020

"MENULIS TANPA IDE" (Bincang Kami dengan HAKIM BUDIMAN (penulis STORY TELLING))


RANJANG-DAUN RUMBIA-SWEATER-JAM DINDING-JENDELA-LAMPU.            Kurebahkan  badan  ini pada RANJANG berjenis  jati yang sudah sangat tua, bahkan terdengar dencitan suara kayunya begitu jelas ketika menahan berat beban badanku yang hanya sekitar 60Kg. Kuhamburkan pandangan  kelangit-langit kamar yang masih beratap DAUN RUMBIA. Malam ini angin meniup dingin sama seperti hari malam-malam sebelumnya, malah menurutku terasa lebih dingin dan sepi. Kuambil SWEATER berwarna coklat yang sudah lusuh buatan tangan ibu ketika beliau masih bekerja sebagai penjahit dipasar dadakan yang dibubarkan karena wabah corona sedang sampai dikampung ini.  LAMPU kamar yang kecil, redup itu cahayanya tak mampu membuat bayang-bayang dari benda-benda yang ada disekelilingku. JAM DINDING yang tersangkut diatas JENDELA kamar sudah menunjuk pukul 23.00 Wita,  seharian siang tadi aku bekerja cukup berat menggali beberapa buah  lubang karena besok ada beberapa pemakaman dikampung ini. Mata ini tak mampu lagi menahan beban, mulai terasa hampa, mengecil, sunyi, memburam  dan mati.
https://rollymandastana.blogspot.com

MENULIS TANPA IDE...?
Malam ini adalah pertemuan daring antara kami (Rolly) dengan bapak Hakim Budiman, seorang yang juga penulis senior yang telah menghasilkan banyak buku diantaranya seperti buku Lanturan Tapi Relevan, Ngobrolin Iklan Yuuuk, Sex after Dugem, Go West and Gowes, Story Telling dan banyak lagi. Menulis Tanpa Ide adalah buku terbaru pak Hakim Budiman.

Banyak hal yang menjadi bahan catatan bagi kami seperti;                                                Bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan menarik atau tidak ? mudah saja ! Tulisan yang bagus adalah yang tulisan yang mampu menggunggah  EMOSI pembacanya. Ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita tersebut. Sayangnya pelaksanaannya ternyata tidak semudah itu, tidak ada ide atau istilah lain WRITER’S BLOCK.

Untuk mengantisipasi hal tersebut ada dua cara yang perlu kita lakukan :
1). MANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari. hal tersebut beliau istilahkan dengan Cerita Pendek Tidak Penting(CERPENTING). CERPENTING adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi disekeliling kita, ceritanya sepele tapi bisa membuat kita terharu dengan kata lain emosi kita tergugah.          

Jadi tuliskanlah peristiwa itu dan perlu benar dipahami, bahwa ceritanya benar-benar TIDAK PENTING, itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut CERPENTING. Misal ; seperti kita melihat anak kecil dengan tingkah lucunya, atau kita lagi naik motor kehabisan bensin, sementara kita juga lupa bawa duit gak sempat ke ATM, udah jauh-jauh dorong motor ternyata ATMnya rusak. Atau mau cerita horror waktu dikejar kecoa terbang ?
Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN...! Terserah kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi?

Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING,pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis.Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan. Kenapa menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi, jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persis kayak memasak. Supaya tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu.

Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah saya tulis kata beliau lagi, seperti :
CERPENTING #1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORY TELLING. Bagus banget! Gue suka.”“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”

Coba dibaca dulu ya cerpenting di atas ya....Coba perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu, kan? Kalo mau kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya. Maka jadilah konten menarik yang bisa kita posting di IG, Youtube dll.

CERPENTING #2
PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR
Saat itu saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di bar bersama Boni. Karena home band yang main gak bagus, akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami suka.“Eh, Bon. Lo tau Superman is dead?” tanya saya. Di luar dugaan Boni menjawab,
“Hah? Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni. Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak abis mendengar omongannya.

Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau dijadikan konten video. Luar biasa kan manfaat cerpenting? Jadi mulai sekarang, setiap kalian tergugah emosinya, langsung dicatat.
Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’.Setiap kali kita butuh ide untuk menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, Kalo kita mau lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.

2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide.Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya."Ada lagi yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu. Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa demikian? Karena sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide.
Dan setelah saya coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.

Bunyinya begini, "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU". persis sama kan formulasi kalimatnya? Ajaib, ya? Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide?
Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.'
 Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!!...Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING. Persoalannya, cara mancingnya gimana? Okay saya kasih tau.

Caranya begini: Coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera. Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga  Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya. Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu.Tapi sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg. Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya. Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya.
Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda tersebut adalah : PRINTER, KERTAS, DINDING, AC, JAM, dan LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi.
Dan beginilah hasilnya :
 "PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."

Teman-teman sekalian. Coba perhatikan baik-baik.                                                                           Asep mengaku belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN. Baru dari mata doang. Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya. Padahal kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing ide. Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang memukul tiang listrik (pendengaran), bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita, (penciuma), rasa kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa, (pengecapan), rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan). Dan masih banyak lagi.

Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat dilakukan oleh kita semua. Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis. Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang. Cara menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide datang. Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang menarik.
Silakan kalian memperaktekkan metode ini. Kalo bisa semua mencoba ya? Karena sebuah metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin. Setelah Asep mencoba ide tersebut, saya juga langsung ikut mempraktekannya. Seperti Asep, saya memandang ke sekeliling saya.

Kemudian saya pilih 6 benda yang tertangkap pancaindera. Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan sendiri karena kebanyakan.
Dan benda-benda yang saya pilih adalah; Sepatu tua, Kasur, Kulkas, Pintu, Handuk, dan Pancuran.
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih. “Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS. “Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila? “I HATE YOU!!!!!!”””. Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….

 Jadi begitu cara memancing ide teman-teman. Saya udah gak terhitung membawakan materi ini baik on air maupun off air. Dan biasanya para peserta merasa metode ini sangat membantu ketika otak kita mandeg. Coba kalian praktekkin karena ltian menulis ini menyenangkan. Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih.
Berlatih memang sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya proses latihan jadi menyenangkan. Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata. Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master piece.


Adapun beberapa komunikasi yang terjadi antara kawan-kawan dengan pak Hakim Budiman seperti:
1) Strategi apa yg harus disiapkan oleh penulis ?
     Ada banyak variasinya. Kita bisa memakai kalimat aktif, kalimat pasif. Kita bisa memakai simbol atau metafora. Tugas berat dalam penulisa ilmiah adalah bagaimana pembaca gak bosen. Dan variasi variasi di ataslah caranya.

2) Apakah dalam penulisan cerpenting itu ada ketentuanya....apakah harus sekian halaman agar bisa jadi satu buku? Dan apakah 1 buku cerpenting itu hanya memuat cerita bahagia, lucu, sedih saja atau boleh bermacam macam?                                                                                                                           Kalo nulis gak usah pedulikan panjangnya berapa. Tulis dulu aja sampe selesai. Apakah jadinya 1 halaman atau 100 halaman....itu gak masalah. Yang penting apa yang ada di dalam hati kita telah terekspresikan sepenuhnya.

3) Apa saja ya bumbu agar tulisan kita menarik?                                                                              Banyak. Misalnya kita bisa memakai kutipan orang lain. Kita bisa memasukkan humor ke salah satu adegan cerita yang sesuai dengan konteksnya. Dan macam-macam lagi.

4) Bagaimana mengubah hal remeh yg terjadi dlm kehidupan sehari-hari menjadi cerita yang menarik?
Kalo cerita remeh tersebut ternyata bisa bikin kita terharu, sedih atau ngakak, pas kita tuliskan pasti jadinya menarik. Karena cerita yang bagus adalah yg menggugah emosi. Jadi emosinya udah ada. Kita tinggal menuliskannya doang.
                                                                                                                                                                 5) Kalau di cerpen ada twist dan di stand up comedy ada roasting. Dicerpenting apakah sama ?            Itu cuma metode aja. Kalo ternyata kita menemukan twist yang bagus silakan dipake. Kalo kita merasa itu gak membuat tulisan kita jadi bagus ya lupakan. Dalam penulisan gak usah dipikirin rumus-rumus. Karena menulis itu masalah imajinasi. Dan imajinasi itu selalu ngacak tanpa ada rumusnya.

6) Untuk mancing ide. Apakah perlu pilih-pilih lokasi ngga ya...?
Kalo mancing ikan...iya. Kalo mancing ide cukup dengan 2 metode di atas saja, yaitu:
1. Memanfaatkan emosi. 2, Memancing dengan 6 benda.

7) Untuk buku non fiksi ....apakah menulis tanpa ide ..ini bisa juga diterapkan secara maksimal ?
Bisa dong. Karena menulis tanpa ide itu kan fungsinya untuk memancing ide.

8) Pertemuan kemaren tema adalah sesuatu yang penting dalam memulai menulis ? Karena tema besar harus ada baik buku fiksi maupun non fiksi, karena tema merupakan gambaran isi buku. Lalu bagaimana kita merangkai antara ide yang satu dengan ide-ide berikutnya agar benang merahnya tercapai?
Dalam menulis sebuah buku ada tema besar dengan konfliknya. Namun dalam setiap bab harus ada konflik turunan/konflik yang lebih kecil namun berintegrasi denga topik besarnya. Itu yang membuat buku kita bagus karena kaya dimensi.

9) Saat menuliskan hal-hal yg tdk penting seketika itu atau nunggu pas ada buku catatan atau kita simpan voice di hp atau bagaimana?                                                                                                          Kalo saya, setiap dapet emotional moment selalu saya tulis di HP. Di aplikasi Notes Samsung. Nanti kalo udah di rumah saya pindahin ke laptop dan gabungkan dalam folder 'GUDANG IDE'. Semua saya kumpulin di sana.

10) Apakah dapat disimpulkan Kemauan lebih powerfull ketimbang ide?
Pointnya bukan keuda2nya. Point adalah bahwa kita sebagai manusia harus mempunyai creative attitude. Bahwa setiap hal-hal kecil yg kita tangkap selalu membuat kita terpicu untuk menuliskannya.

11) Apakah Menulis cerpenting itu tetap memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yg ada atau bebas?lalu cerita yg kita tulis apakah hrs kejadian yg prnh kita alami atau boleh imajinasi kita ?
Dalam penulisan kita akan memasuki dua ruangan. Yang satu ruang imajinasi. Yg lain ruang editing. Yg pertama harus kita masuki adalah ruang imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi sebebas-bebasnya. Lupakan tata bahasa, lupakan norma dan lupakan nilai-inilai apapun. Setelah cerita selesai ditulis barulah kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata bahasa dan nilai-nilai tadi kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi sensor kita.

12) Materinya ringan tapi dahsyat. Terasa nikmat menyimaknya dan ga berasa belajar. Mengalir aja. Kelihatan dan terasa mudah untuk menulis. Masalahnya adakah rumus jitu untuk merangkai kata-kata kunci yg sudah kita tuliskan ?
Bisa kita buat menjadi kumpulan cerita pendek. Kumpulan cerita pendek banyak disukai belakkangan ini karena anak jaman now yang sering hang out di social media lebih terbiasa membaca cerita yang tidak terlalu panjang. Saya bukan penganut rumus-rumus. Karena penulisan itu masalah iamjinasi. Dan imajinasi itu ngacak tanpa ada rumusnya.

13) Saya sedang nulis kisah nyata, bolehkah disisipkan cerpenting dan memancing emosi?
Boleh dong. Salah satu fungsi cerpenting memang untuk diselipkan di sudut-sudut buku kita. Itu adalah cara memaksa pembaca untuk membaca sampe habis. Karena cerpenting kan sangat menghibur. Seperti intermezo lah kira-kira.

Melatih diksi itu masalah jam terbang. Harus latian pelan-pelan. Misalnya ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan doa." Itu diksi yang keren, kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan salep. Lalu didoakan supaya sembuh. Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak biasa dengan menggunaka kata kerja dari subyek yang berbeda. Ayo kita mulai menulis walau hanya CERPETING...!

Penulis : Rolly FN
       

2 komentar: