Kamis, 30 April 2020

Bincang Kami dengan AMIR FAISAL (Menulis dan Menembus Penerbit Nasional)


Seorang Penulis itu ketika dia tidur,
 maka pena dan kertaslah mimpi-mimpinya.
dia tidak perlu menunggu ide dan inspirasi, 
karena dialah sesungguhnya sang ide itu.

"Menulis dan Menembus Penerbit Nasional"

Sekilas Profil Narasumber:
Trainer Amir Faisal, Business Inspirator CN : 08157698288, 082136009888 International Certified on NLP & Persuassive Communication. Praktisi Bisnis dan konsultan marketing beberapa perusahaan Gogreen Industry. International Certified on NLP (Neuro Linguistic Programming), lisenced from California, dengan Coach Syaiful Bahri dan Stefanus Izaac Tamsil – salah satu dari sembilan belas orang di seluruh dunia yang mendapat Lisenced dari Robert Dilt (Developer of The Original NLP), Certified on Persuassive Communication dari Ronny FR ( International Coach Lisenced of Richard Bandler), Certified on Basic Multiple Intelligence dan Certified on Quantum Learning by Bobbi DePorter. Hingga kini telah puluhan ribu orang yang mengikuti pelatihannya, mulai dari Pejabat Pemerintah dan BUMN, Owner, pimpinan dan karyawan perusahaan swasta, praktisi bisnis, Dosen, Guru, Wakil Rakyat, pimpinan Lembaga hingga para mahasiswa. Selain menjadi Business Coach, trainer / praktisi NLP, juga aktif di Kadin Komite Timur Tengah serta menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Asprindo. Selain itu, tetap menyempatkan diri menulis buku. Hingga kini sudah mempublish 14 buku yang diterbitkan oleh Gramedia Group, Change, Farisma Publishing dan lainnya. Pengalaman profesionalnya dimulai sejak lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (1990), bekerja di Tanah Mas Group, Branch Manager PT. Pantai Raja Makmur (1997) di Pekanbaru Riau. Kemudian pada saat krisis moneter 1998 mengundurkan diri dari perusahaan dan membangun usaha sendiri. Portfolio lainnya pernah menjadi Marketing Manager PT Nitigraha Muda Vendor Telkom Divre IV ( 2004 ). Direktur Marketing WB Mindset Program ( 2007), Konsultan Marketing Media (2007).
Contact Person : 08157698288 WA atau melalui E-mail : mrfaisal36@gmail.com, dan Fans Page : Klik Trainer Amir Faisal pada modus pencari teman di Face Book.

Ulasan pak Amir Faisal yang saya rangkum dan catat :
Menembus penerbit nasional dengan pengalaman saya menulis gramedia. bahwa saya tidak memiliki latar belakang dunia penulis ataupun dunia pendidikan, karena latar belakang saya adalah marketing, usaha. UMKM. saya terpikir untuk menulis buku ketika saya ingin berbagi ilmu pengetahuan, konsultan atau sosial branding, maka saya terlebih dahulu training anak SMP dan SMA. Buku pertama saya adalah menyiapkan anak menjadi juara yang menjadi best seller, sehingga saya sering dipanggil orang untuk mengisi acara-acara. Kalau anda sudah berhasil menulis di gramedia, maka nama akan brended di dunia buku, karena gramedia sirkulasinya paling pendek 6 bulan. Buku saya  yang ke-9 Think Like a Millionaire yang bisa bertahan selama 2 tahun dan bisa menjadi best seller. yang perlu kita ketahui adalah gramedia adalah sebuah korporasi bisnis, orientasi mereka adalah menjual dan pasar.  Cari buku yang disukai pasar (riset), temukan genre, tulisan anda sendiri, buka buku yang disukai konsumen dan pelajari. Buku yang paling laris digramedia adalah novel, apalagi berkaitan dengan travelling atau gabungan kedua-duanya, kemudian buku komik, motivator, marketing, dan lainnya.

Bincang kawan dengan pak Amir Faisal (AF) yang dapat saya tuliskan :
  1. Bagaimana cara bapak bisa menulis dan percaya diri kalau buku bapak akan laku? Pak AF : Saya belajar buku-buku pendidikan mutakhir dari BobbiDePorter, Barrbara Prashnig, buku-buku psikologi dr Daniel Goleman, Howard Gardner, Thomas Armstrong dan ikut trainingnya pak Munib Chatib, sekolahnya manusia.
  2. Menulis buku hanya sampai 150 halaman apa bisa diterbitkan melalui gramedia? Pak AF : Malah kalau terlalu tebal,  gramedia gak mau, yang penting kualitas tulisan, genre anda dan buku itu disukai pasar atau tidak .Waduh,  kalau kelebihan buku saya,  sebaiknya nanti Ibu yang menilai. 
  3. Kelebihan tulisan yang bapak buat hingga diterima penerbit branded itu apa? Pak AF : Waduh,  kalau kelebihan buku saya,  sebaiknya nanti Ibu yang menilai. Saya hanya memenuhi kriteria penerbit
  4. Untuk mengirimkan naskah buku ke penerbit termasuk Gramedia apakah yang dikirimkan full naskah ataukah hanya beberapa bab. Karena ada kekhawatiran  jika dikirim full naskah sedangkan naskah tidak diterima untuk diterbitkan naskah tersebut tidak dikembalikan atau di gunakan atas nama orang lain....mohon penjelasan dan sharing pengalamannya ? Pak AF : sejak awal menulis hingga sekarang,  saya kirimkan full naskah
  5. Buku diterbitkan gramedia yg notabene penerbit besar adalah dambaan banyak orang. Sebagai penulis pemula, mungkinkah buku saya diterbitkan gramedia? Bagaimanakah trik agar buku kita dilirik penerbit besar? Pak AF : yang penting kualitas tulisan, genre anda dan buku itu disukai pasar atau tidak. Tambahan :- temanya Ilpop, - Tidak banyak teori. Semakin banyak hal-hal praktis semakin baik, - Menarik perhatian banyak orang
  6. Apa ada ketentuan khusus di Gramedia yang tidak dimiliki oleh penerbit lain? Bagaimana triknya agar naskah kita bisa langsung tembus k Gramedia? Pak AF :Buku pertama saya selesai sekitar setahun. Kedua sekitar 6 bulan. Kalau sekarang bisa 2 bulan. 
  7. Bisa jadi penulis buku best Seller, dipenerbit  Mayor, yang mau saya tanyakan berapa lama buku pertama proses pembuatannya dan bagaimana kajian pustakanya, karena bpk bukan seorang pendidik. (unik) ? Pak AF : Kajian pustaka itu sifatnya hanya penguatan. Penerbit lebih menyukai karya original dari pikiran, perasaan, gagasan Anda sendiri.
  8. Jika buku sudah diterbitkan gramedia group dan selama 6 bulan buku tersebut kurang diminati pasar. Bagaimana konsekuensi bagi penulis dan pihak penerbit? Apa pengaruhnya bagi penulis? Bagaimana penulis mengatasinya agar bisa keluar dari situasi ini. ? Pak AF : Makanya Anda juga harus gigih ikut marketing lewat medsos, kasih pelatihan gratis, Bagi buku-bukunya pada key person / influencer dan sebagainya.
  9. Apakah sama pedoman atau acuan penulisan antara penerbit lain dengan Gramedia? Langkah apa supaya mudah untuk masuk di penerbit besar (Gramedia)? Pak AF : Semua penerbit saya kira punya kriteria masing-masing. 
  10. Bagaimana cara pendekatan ke penerbit? Apakah buku jadi dulu atau kita menawarkan diri dulu? Pak AF : Kalau sudah jadi buku.
  11. Mungkinkah novel yang digabungkan dengan motivasi bisa menembus pasar buku di Indonesia? dan, bagusnya, novel yang laris di pasar itu tebalnya berapa halaman? Pak AF : itu yang laris novel motivasi. Sebaiknya baca novel terbitan gramedia atau partner disana bisa dipelajari, kemudian anda beli beberapa yang genrenya cocok dengan anda.
  12. Menulis bukunya bisa jadi buku best seller, butuh waktu berapa lama menulis buku tersebut ? Pak AF : sekitar 2 bulan.
  13. "Menyiapkan anak jadi juara"  isi buku ini terinspirasi oleh apa? Pak AF : Buku Menyiapkan Anak Jadi Juara itu terinspirasi :Ketika saya memberikan Motivasi pada anak-anak sekolah, saya merasa ada sesuatu yang salah. Seharusnya Motivator anak-anak ya Gurunya sendiri.
    Apalah artinya kehadiran diri saya yang hanya 4 - 5 jam,  dibanding para guru yang membimbing selama 3 tahun. Saya membandingkan kedua anak saya,  yang kebetulan yang satu di SMP favorit dan lainnya di SMA runner up.
  14. Bagaimana tulisan yang ditulis di blog itu mudah diakses di Google, atau jadi trending topic di laman atas mesin searching Google? Pak AF : pakai SEO.
  15. Langkah-langkah stategis apa yang bapak lakukan saat membangun personal branding? padahal awalnya bapak berprofesi bukan seorang penulis. ?  Pak AF : dengan Menulis buku di penerbit nasional, Aktif menjadi narasumber, kalau perlu gratiskan, melalui  Medsos : -Punya website dan aktif menulis artikel, FP,  IG dan sebagainya, tetapi hanya seperti yang saya sebutkan di Youtube.
  16. Kalau misalnya tulisannya berupa kumpulan pengalaman 17 tahun menjadi tutor sebaya buat teman-teman guru bisa tidak masuk ke-Gramedia ?  dan tulisan yang seperti itu berarti saya masuk gender apa ? Pak AF : True story bisa juga diterbitkan asal fenomenal. Misalnya pengalaman memberikan tutorial pada anak berkebutuhan khusus, pada anak-anak miskin, anak-anak di rumah singgah dan lain-lain.
  17. Saya ingin novel saya diterbitkan kembali di Gramedia, Bagaimana caranya, Pak? Pak AF : Bapak hubungi saja Gramedia di Kepri,  kemudian minta No kontak penerbit salah satu penerbit di Gramedia group.
  18. Hasil penelitian tentang studi tokoh, ingin dijadikan buku sampai bisa diterima oleh penerbit nasional. Bagaimana tips-nya? dan tentang tokoh kira-kira penerbit apa yg berminat menerbitkan? Pak AF : Tergantung tokoh-tokohnya siapa Pak? Dibidang apa? Sebaiknya dichek di Gramedia Matraman sudah ada belum yang serupa?
  19. Karya original lebih disukai, itu artinya kita bisa berargumen atau menulis sesuai dengan apa yang ada dalam ide/pikiran kita berdasarkan pengalaman ? Pak AF : Kalau bisa settingnya umum. Jangan hanya segmen sekolah / lembaga pendidikan saja, tetapi umum.
  20. Cara mengikat dan menjaring ide u judul buku supaya laris manis bagaimana ya?  Saya sering ke toko buku gramedia dan banyak buku yang laris dan ada juga buku yang diobral (tidak laris)?  Pak AF : Buku yang diobral :1. Terbitan lama, 2. Tidak laku-laku, 3. Isunya sudah lama.
  21. Pernahkan Bapak mengalami kendala dalam menulis dan menerbitkan buku? Mengingat latar belakang Bapak bukan penulis. Tantangan apa yang menjad motivasi Bapak? Pak AF : Kendala banyak. Saya ada dua buku yang hingga kini tidak diterbitkan, tetapi saya jadikan sebagai identifikasi masalah
  22. Bagaimana bapak membangun konsistensi menulis? Pak AF : Kuncinya pada passion of life.
  23. Bagaimana trik bapak sehingga bisa berubah dari pengusaha menjadi penulis di Gramedia ? Pak AF :Karena : Hati saya sudah tidak bahagia lagi hidup sebagai kontraktor, Kemudian menemukan Life Cycle saya.
  24. Menulis buku teknik, untuk dapat membus penerbit harus 80 % tidak plagiat. Padahal utk teori teknik kan sudah pakem dan biasanya hanya copy paste dari buku2 yg sudah ada. Untuk menghindari plagiat bagaimana caranya? Pak AF : Cari expertise dan specialties. Kalau perlu uniquenya
  25. Apakah ada tips tertentu agar diterima di penerbit skala nasional seperti Gramedia jika kita tidak menulis genre buku sesuai buku yang diminati, seperti novel, komik dan buku motivasi? Pak AF :Yang dimaksudkan dengan genre itu adalah sifat genetik karya Anda. Bukan bidang atau tema bukunya. Misalnya novel itu,  genre Anda pada cerita anak-anak, roman, psikologi, motivasi, traveling dan sebagainya.

    Cari buku yang disukai pasar (riset), temukan genremu atas tulisan anda sendiri, buka buku yang disukai banyak konsumen. Pelajari...! karena anda akan menjadi penulis best seller. 
     
    Penulis : Rolly FN

Rabu, 29 April 2020

Bincang Kami dengan Dr. Uswadin, M.Pd (Belajar dan Menulis Setiap Hari)

Memulai adalah sesuatu yang terbaik,
Jangan menunggu hasil yang sempurna.
Tulisan terbaik adalah tulisan yang selesai, dan
Karya terbaik adalah karya yang selesai.  (Uswadin)
https://rollymandastana.blogspot.com

Tema : “BELAJAR MENULIS SETIAP HARI”

Sekilas Profil Narasumber :
  1. Nama : Dr. Uswadin, M.Pd
  2. TTL: Brebes, 15 Maret 1968
  3. Pendidikan MP S3 UN
  4. Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran.
  5. Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 sampai 2019
  6. Pengembang Labschool UNJ
  7. Menikah dikarunia 2 anak
  8. Tinggal di Matraman Jakarta Timur
  9.  Email: dinuswa15@gmail.com
  10.  Motto Bermanfaatlah untuk sesama
 Ulasan Dr. Uswadin, M.Pd ( pak Uswadin) yang saya (Rolly) tulis : 
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat menulis dengan baik yaitu :
  1. Pertama kita harus mengalahkan diri kita sendiri. Dalam arti mengatasi kemalasan-kemalasan yang ada pada diri kita sendiri.
  2. Kedua mengatasi ketidakpercayaan atau merasa tulisan kita tidak bagus, tidak berbobot dan merasa tulisan kita tidak memiliki makna.
  3. Ketiga, kita harus menyiapkan waktu untuk menulis.
  4. Keempat, kita harus memanfaatkan ide yang ada, dimana ide kadang munculnya tidak menentu, baik tempat maupun waktunya. Pada saat ada ide menulis, maka secara cepat saja kita menangkap ide tersebut, bisa ditulis sementara sebagai draft di dalam handphone, note atau kertas, poin-poin utama yang penting bagi tulisan, yang tentunya nanti bisa dikembangkan pada saat kita menulis, karena menulis itu dimulai dari sebuah ide. Tanpa ada ide terutama yang akan ditulis, maka tulisan itu tidak akan memiliki konten yang jelas, tidak memiliki tujuan yang jelas. Ide atau gagasan utama atau pikiran-pikiran yang akan dituangkan, itulah yang menjadi pokok dari mengapa kita menulis dan mengapa kita berani menulis.

Berikut ini adalah contoh ide yang ditulis di buku kecil sebelum hilang dan sebelum menjadi tulisan lengkap.

Ide dapat muncul saat kita sedang santai dan karena khawatir hilang, maka sebaiknya langsung kita ambil ballpoint dan buku kecil untuk mencatat poin-poin apa yang terlintas dalam kepala kita. Setelah poin-poin tersebut tertulis maka pada waktu dan suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut.
Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan kita ke media cetak. Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yang sudah populer atau berskala nasional.


Tulisan yang diupload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita. Contoh tulisan yang ditulis di blog pribadi dan bisa dishare juga ke media sosial kita seperti facebook atau grup WhatsApp. Kalau kita terbiasa menulis maka kita pun sebagai guru, bisa tingkatkan tulisan-tulisan tersebut menjadi sebuah buku. Ide-ide tulisan bisa datang dari buku pelajaran yang kita ampu. Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku.


Mengambil Hikmah dibalik Pandemi Covid-19            oleh : Uswadin

Adanya sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16). Peristiwa terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik Covid-19.
Wabah virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas sekolah dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan dan industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah. Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan belajar di rumah (work from home and home  learning).
Kebijakan social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa, ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar. Negara-negara maju dan terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput dari virus ini. Bahkan menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31 GMT, Amerika menjadi episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan jumlah positif mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679 orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/). 
Kebijakan-kebijakan strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi dampak-dampak yang timbul dari akibat virus. Beberapa langkah tersebut antara lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan menggunakan masker, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun temurun di Indonesia. Hal-hal di atas merupakan dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona ini. Namun dibalik itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya virus corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta. Beberapa dampak positif atau hikmah yang muncul antara lain:
  • Lahirnya kembali kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa peran orangtua dalam mendidik anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama.
  • Kedekatan dan keakraban keluarga semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan/ berusaha. Namun dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama.
  • Kesadaran kebersihan masyarakat semakin membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.
  • Adanya kesadaran dari masyarakat bahwa mendidik anak ternyata berat, banyak orangtua selama home learning merasa kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Mereka ingin segera kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah dan belajar di sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa belajar di sekolah lebih menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan, guru dan lingkungan yang lebih luas.
  • Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi untuk pembelajaran, yang semula belum terbiasa menggunakan berbagai aplikasi dan beberapa tools untuk e-learning atau menggunakan gawai untuk pembelajaran maka sekarang hampir semua guru menjadi akrab menggunakan perangkat tersebut, ada yang menggunakan aplikasi dari google, ada zoom cloud meeting, web sekolah, whats app group, email dan lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus menggunakan TIK dalam pembelajaran.
  • Polusi udara di kota-kota besar dunia menurun dan udara lebih sehat dan bersih. Beberapa negara di dunia dilaporkan bahwa kualitas udara dengan kebijakan work from home yang membatasi aktivitas manusia. Menurut data Satelit Copernicus Sentinel-5P baru-baru ini memetakan polusi udara di Selruh Eropa serta China mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan dalam konsentrasi nitrogen. (liputan6.com)
  • Bumi semakin menjadi lebih baik karena getaran bumi semakin berkurang. Dikutip detikINET dari CBS, periset yang memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya. 
  • Menurunnya emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa bumi. ( https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
  • Satu hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu dekat. 
  • Kesadaran membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan, bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan baerupa makanan dan minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan. Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah virus corona ini, dan sebelumnya masyarakat sangat jarang membantu petugas kesehatan dalam kondisi normal.
Demikianlah beberapa hikmah yang dapat diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak kejadian yang menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar kegembiraan dan kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health), serta peduli dengan masyarakat yang membutuhkan. Memasuki Ramadhan 1441 H marilah kita perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah covid-19 ini dapat segera berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat normal kembali dengan suasana yang lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia. Pasti ada rencana Allah yang indah untuk kehidupan manusia yang akan datang. Inna maal usri yusro, wa inna maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan dan bersama kesulitan ada kemudahan.
Tulisan yang telah kita buat maka bisa di bagikan ke publik bisa melalui blog kita atau melalui media sosial yang lain seperti fb atau media cetak atau online. Tulisan yang sudah jadi saya coba kirim ke media on line dan alhamdulillah bisa diterima oleh redaksi. Saya mencoba kirim ke beberapa media on line dan ternyata diterima juga. Jadi intinya tuangkanlah semua ide yang muncul kedalam diary maka pada waktu yang sudah kita tentukan coba buatkan ide itu menjadi sebuah tulisan yang baik,setelah itu berbagilah,ini yang selalu omjay ajarkan kepada kami tulis dalam blog lalu bagikan kemudian silaturrahmilah kesetiap blog supaya mendapat pencerahan dalam menulis,langkah terakhir apabila tulisan sudah jadi adalah tawarkan tulisan kita ke media massa baik secara online maupun secara manual.selamat mencoba. 
https://www.teraslampung.com/mengambil-hikmah-di-balik-pandemi-covid-19/




PESANTREN BAITI JANNATI            Oleh : Uswadin

Ada yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester. Pesantren yang memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa.

Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing. Pemulangan santri ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Aktifitas pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika. Pondok pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise, radio, streaming youtube, facebook, atau menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh orang-orang.

Pulangnya santri dari pondok pesantren  kemungkinan akan berlangsung seiring dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.

Pesantren Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih berbeda lagi. Kegiatan tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa.

Ayah yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama. Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini.

Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali. ( amien ya ALLAH ),semoga covid cepat pulang dan kita bisa hidup normal kembali.

Kalau kita terbiasa menulis maka insya Allah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku.maka biasakan menulis setiap hari,jika kita mau kita pasti  Bisa membuat buku pelajaran yang kita ampu.( sesuaikan dengan bakat minat peserta didik ) Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku. Mari kita lihat buku-buku yang sudah siap merupakan hasil karya murni ,asli dan dijamin.

jika kita lihat maka kita akan tertarik untuk membacanya,jadi membaca,membaca,membacalah atau literasi,literasi dan literasilah maka semuanya akan terasa mudah dan kita pun akan sangat bahagia,maka belajar,belajar dan belajarlah selau jangan pernah bosan apalagi mengeluh karena semua itu akan menghilangkan power kita dalam menulis,jadi mualilah dari sekarang,menulislah setiap hari

tulislah apa yang tersirat dalam pikiran kita dan ujudkan tulisan kita jadi sebuah buku,karena karya yang sempurna adalah karya yang telas selesai di buat,maka kita harus berusaha membuat tulisan kita jadi buku,maka belajar menulis dan membaca setiap waktu,jika ingin pintar maka membaca;membaca dan membacalah karena kunci kesuksesan adalah membaca dan kunci penulis adalah menulis hingga bisa menerbitkan sebuah buku,maka mari kita luruskan niat kita dan wujudkan mimpi kita sehingga menjadi kenyataan, bawalah dunia menulis kedalam kehidupanmu yang nyata.
wassalam ,semoga berguna kiranya.

 Tanya Jawab Kami dengan Dr. Uswadin, M.Pd ( pak Uswadin) yang saya (Rolly) tulis :
  1. Kalau hasil sebuah penelitian ilmiah mau dijadikan Buku populer, apakah ada persyaratannya ? Pak Uswadin :  Wah ini bagus sekali kalau dilakukan, karena kalau hasil penelitian data dan faktanya sudah bisa dikatakan valid. Berbeda dengan yang baru opini saja. Jadi bisa saja dijadikan tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Carannya antara lain dapat dilakukan dengan: (1) mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yang simpel saja, dan bisa dipecah menjadi 2 bab. (2) Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tsb. Ini bisa di bagi menjadi 3 atau 4 bab, (3) Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam 1 bab, (4) Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab. (5) Tambahkan gambar atau foto atau data yang membuat tulisan menjadi lebih menarik.
  2. Karya melimpah, tulisan panjang dan tetap memesona, tapi saya mencoba menulis, pendek saja terasa kurang memesona. Apalagi yg panjang begitu. Tampaknya tulisan Bapak mengalir deras seperti hujan lebat hingga membanjir. Bagaimana trik agar tulisan kita mengalir dan memesona? Pak Uswadin : Menulis menulis dan belajar menulis. Saya juga masih belajar. Yang penting jangan dipaksakan kalau sedang tidak mood. Suasana batin sangat mempengaruhi dalam menulis. Sebelum di upload mimimal baca 3x dan nanti kita akan menemukan kekurangannya. Syukur kalau ada kawan yg mau baca sebelum di upload.
  3. Kalo mau mengirim tulisan ke media online apakah ada persyaratan tertentu ? Pak Uswadin : Kalau mau kirim tulisan media online bisa lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim artikel di media tersebut. Media online sangat butuh tulisan untuk konten-konten mereka.
  4. Mohon arahan bagaimana strategi menulis menulis sebuah artikel untuk dimuat media cetak ? Pak Uswadin : Strategi yang dilakukan adalah memantas-mantaskan dulu tulisan kita. Jika sudah dinilai layak maka akan diterima...karena kita juga bersaing dengan tulisan- tulisan lain. Ditolak atau tidak diterima jangan membuat kita putus harapan. Apalagi sekarang hanya modal email.
  5. Materi yang sangat menarik, Belajar, belajar dan belajar menulis, bagaimana caranya menuangkan ide itu bisa mengalir, saya sudah mencoba, suatu saat buntu, hilang ide itu ? Pak Uswadin : Menuangkan ide agar mengalir kita buat runtutan dulu dalam konsep- konsep kita. Setelah kita anggap runtut baru tuangkan dalam tulisan. Setelah tulisan jadi kita baca-baca dan baca, kemudian tinggal beberapa waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi. Saya menulis yang di atas memerlukan waktu 4 jam dari konsep menulis dan koreksi sampai jadi.
  6. Berapa lama 1 ide yang didapat bapak kemudian diterjemahkan dalam bentuk tulisan? Setelah tulisan-tulisan itu terkumpul berapa lama bapak dapat membuatnya menjadi buku dan bagaimana cara menyatukan ide-ide yang  terserak yang didapat tadi? Pak Uswadin : Ide yang ditulis menjadi tulisan bergantung kita dan kesempatan serta kemauan kita. Seperti contoh coretan saya dapat malam hari waktu tidak bisa tidur karena ada ide.... jadi sekitar pkl 01.00 saya tuangkan ide tersebut di kertas. Dan akhirnya saya bisa tidur. Dari coretan tersebut saya memakan waktu 3 hari mencari waktu dan kesempatan yang pas dan tepat. Setelah itu saya tuliskan lebih kurang 4 jam seperti jawaban sebelumnya. Menjadi buku tinggal kita mengkompilasi dari blog kita atau tabungan tulisan kita. Ini tergantung kita bisa tahunan. Buku sekolahku inspirasiku 4 tahun.
  7. Bagaimana pengalaman bapak tentang tulisan pertama bapak yang diterima media online ataupun cetak? Dilihat sebagai guru, bagaimana kondisi ruang yang diberikan bagi kita para guru untuk mempublish tulisan kita? Pak Uswadin : Pengalaman pertama di terima tulisan kita di media...sangat senang sekali....kalau tidak salah saya menuliskan judul doa guru honor naik haji.
  8. Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dalam menulis? Pak Uswadin : awalya memang tidak percaya, tapi terus saja menulis menulis dan belajar menulis...nanti kita akan mendapat kepercayaan diri. Gaya menulis orang tidak sama pasti ada sisi-sisi lain yang dimiliki kita.
  9. Apa yang harus dilakukan jika di tengah proses menulis tiba-tiba blank tidak bisa melanjutkan tulisan ? Bagaimana caranya agar penulis bisa konsisten menulis ? Bagaimana ciri tulisan yang disukai banyak orang ? Pak Uswadin : Jika saat menulis nge-blank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan kemampuan kita juga punya keterbatasan jadi perlu restart atau rilek dulu., kalau sudah fresh tinggal lanjut. Jangan maksakan kalau lagi nge-blank nulis, bisa stress sendiri dan jadikan menulis sebagai hiburan. Kemudian untuk konsisten memang berat, saya pun belum bisa setiap hari menulis, karena jangan memaksakan kalau memang kita belum ada ide, menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya. Dan caranya ya kita sering baca tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. berlatih, berlatih dan berlatih. Mintalah saran dari orang lain juga bagus juga.
  10. Menurut pengalaman, bagaimana mngatasi rasa tidak percaya diri dengan apa yang ditulis ? Pak Uswadin : Rasa tidak percaya diri pasti muncul pak,  itu alamiah, sama pada saat orang baru belajar pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja sudah bagus. Nah untuk menulis pun demikian perlu latihan dan latihan, nanti kita akan merasa kalau sudah terbiasa maka ada kenikmatan sendiri menulis. Di situ akan muncul percaya diri.
  11. Bagaimana mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan, jika ide yang muncul kapan saja itu mengandung banyak hal yang tidak berhubungan? Pak Uswadin : Wah kalau banyak ide tinggal ditangkap saja itu bagus pak. Tuliskan ide-ide tadi dan kumpulkan mana yang setema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak. Misal Covid 19 dengan disiplin, dengan tradisi, dengan ekonomi dengan pendidikan ini bisa menjadi banyak tulisan
  12. Kalau kita menulis dan membuat sketsa / gambaran dari apa-apa yang akan kita tulis dan wujud dari tulisan seperti yang bapak sampaikan bisa cerpen, puisi, lagu terkadang resep masakan. Bagaimana saran Bapak untuk blog yang akan kita kelola ? Apakah hanya satu macam atau bisa bervariasi? Pak Uswadin : Untuk masalah tersebut bergantung Ibu, namun kalau kita membuat satu blog sebenarnya tidak masalah tapi ciri khasnya kurang, sarannya saya ibu bisa manfaatkan sarana lain misalnya menggunakan wordpress untuk resep, kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. namun kendalanya kita harus sering juga mengunjungi akun-akun tersebut, untuk awal satu blog juga tidak apa-apa, jika menarik akan di baca orang, kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan darimana saja. Blog saya sekitar PPKn, Pendidikan dan Kehidupan Sekolah.
  13. Saya selalu terbentur pada ending tulisan. Ada faktor kegagalan untuk menemukan ending yang baik, bagaimana mengatasinya ? Saya lebih menyukai menulis fiksi/ wacana naratif ? Pak Uswadin : luar biasa menulis fiksi itu perlu kretivitas dan imajinasi yang tinggi, saya sendiri belum pernah menulis fiksi. Untuk membuat ending setahu saya ada beberapa pendekatan ; (1) pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya, (2) pembaca sampai kesimpulan ini berarti ending bisa dibuat happy ending atau sad ending atau normal, (3) apakah ingin ada pesan moral yang iingin disampaikan. Silahkan bapak pas pada piihan yang mana. Tulisan belum sempurna kalau tidak ada penutupnya. Pada contoh tulisan saya , saya ingin agar kita tetap optimis dan husnudzon kepada Allah, inna maal usri yusro wa inna maal usri yusro.
  14. Belajar, belajar dan belajar menulis setiap hari. Rasanya saya masih baru belajar padahal sejak 39 tahun yang lalu saya belajar tapi tulisan hasil belajar banyak yang hilang tak berbekas. Itu kesalahan saya karena saya baru belajar, belum sampai belajar, belajar dan belajar menulis. Kalau saya menuliskan kumpulan studi kasus hasil pembelajaran di kelas tiap materi pelajaran nanti masuk ke jenis buku apa ya? Pak Uswadin : Waah ini menarik juga, kalau studi kasus ibu bisa membuat buku tentang studi kasus, buku-buku studi Kasus dari K Yinn dan Boldan bisa untuk referensinya, kasus-kasus itu menjadi lampirannya, keren. Misalnya Studi Kasus dalam Pendidikan di SMP, pendekatan terori dan praktik.
  15. Bagaimana tips menulis sampai bisa menulis dengan mengalir begitu saja dan panjang sekali ? Pak Uswadin : Seperti disampaikan di atas belajar, belajar dan belajar.... jangan menyerah, tapi jangan diaksa juga bisa spaneng. Pelan tapi sampai dan jangan ingin cepat jadi tulisan.
  16. Dalam menulis selain menggunakan bahasa baku yg baik dan benar apakah diperbolehkan juga menggunakan istilah-istilah kata-kata yang unik/nyeleneh misalnya; Mtr nwn ? Pak Uswadin: kalau menulis resmi sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia standar, kalau yang tidak standar di WA dengan teman yang sudah familiar. Mtr bisa dibaca motor atau matur atau muter, nah...jadi bingung apalagi bahasa kita ada ratusan yang setiap kata tidak sama untuk setiap daerah.
  17. Berapa lama mengumpulkan konsep atau ide suatu tulisan untuk dijadikan satu buku ? Pak Uswadin : Tergantung kita pak, kalau saya ada yang satu tahun ada juga yag 4 tahun. bisa mengambil momen-momen penting sehingga buku kita pas dan diperlukan orang.
  18. Untuk menjadi penulis Perlu kreatifitas dan kualitas agar tulisan kita bisa diterima oleh media baik online maupun cetak. Apa kiat-kiat khusus untuk menumbuhkan kreatifitas agar tulisan berkualitas ? Pak Uswadin : untuk menimbulkan kreativitas kita memang harus baca juga tulisan orang lain dan mencari literatur pendukung baik text book maupun dari internet. Kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan kita dan gaya menulis kita. Insya Allah bisa. Jangan kalah sebelum mencoba.
  19. Adakah tehnik khusus atau trik-trik merangkai suatu kalimat untuk menulis, saya kadang merangkai kata-kata bermasalah, misalnya membuat PTK ? Pak Uswadin : trik merangkai suatu kalimat, sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPO dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada minimal 2 sd 4 paragraf. sehingga pembaca tidak lelah. Dicoba terus dan terus di coba lama-lama bapak terbiasa.
  20. Saya agak kesulitan menulis karya ilmiah. mungkin Bapak punya tehnik bagaimana cara mengembangkan sebuah karya ilmiah ? Pak Uswadin : Ada kiat sederhana untuk meningkatkan kualitas tulisan kita, yaitu dengan membaca juara 1 tingkat nasional atau provinsi di Indoesia,. nanti juga menjadi lebih bagus. Sekali lagi selamat dan kalau bisa adan keunikan atau ke khasan yang baru dari tulisan yang diangkat ini menjadi daya tarik Juri.
  21. Bagaimana agar tetap percaya diri dalam berkarya menulis bagi tips-tips-nya kepada kami pemula ini ? Berapa lama bapak belajar menulis hingga dapat di terima pembaca khususnya penerbit? Pak Uswadin : lumayan lama pa. kita latihan di blog sendiri saja, kalau di blog sendiri langsung di muat karena redaksinya kita. Untuk percaya diri sudah dijawab di ertanyaan sebelumnya, tetap belajar, belajar dan belajar menulis. Jika terbiasa akan jadi nikmat.
  22. Selama mencoba menulis berapa lama bapak gagal dalam menulis terutama yang diinginkan di media massa ? Pak Uswadin : Gagal pernah, waktu masih mengirimkan tulisan pakai kertas belum email, sudah modal ngetik, prangko, ya karena belum pernah menembus, sementara ada teman yang sudah bisa tembus. Tetap berusaha, dan Allah akan menghargai usaha kita dari jalan yang tidak disangka sangka.
  23. Dari keempat langkau untuk dapat menulis dengan baik, yang masih menjadi kendala bagi saya yang pertama menemukan ide, yang kedua merasa kesulitan untuk membuat kata-kata atau kalimat apalagi mengembangkan sampai panjang seperti yang dicontoh. bagaimana cara mengatasi kendala yang saya alami tersebut ? Pak Uswadin : Kadang ide datang-nya tidak diduga, makanya pada saat muncul ide, tulis saja poinnya di buku atau kertas biar tidak hilang atau lupa, yang kedua dalam merangkai kalimat bisa dibantu dengan mengutip pendapat atau dari kitab suci atau dari teori, nah kita bisa kembangkan . Usahakan ada keruntutan atau kekoherensian antar kalimat, insya Allah enak dibaca. Jangan menyerah padaa saatnya kita akan tersenyum dengan tulisan kita.
  24. Bagamana mengatasi writting block..atau tiba-tiba ide kita macet ketika menulis? Pak Uswadin: intinya kalau menghadapi kesulitan sehingga kita mandeg atau berhenti, sebaiknya berhenti dulu. Tinggalkan dan kita rileks, bisa satu jam atau beberapa hari, setelah ada ide lagi bisa kita lanjutkan. Jangan memaksakan menulis kalau sudah mentok, bisa spaneng. pakai teori main layangan bisa juga....kadang-kadang kendor dan kadang kenceng sesuai kondisi angin.... semoga bisa menjawab. Tetap semangat
  25. Belajar, belajar dan belajar menulis, bagaimana caranya menulis agar terhindar dari plagiarisme, karena terkadang ide yg kita miliki ada unsur kemiripn dengan ide org lain ? Pak Uswadin : Sejujurnya tidak ada yang 100% murni pemikiran kita. Jadi kalau pendapat kita sama dengan orang lain sangat mungkin, tapi kalau apa yang ditulis orang kemudian sama persis dan dianggap diklaim tulisan kita maka itu plagiarism, oleh karena itu kita harus mencantumkan sumbernya jika mengutip pendapat orang lain. Dalam notasi ilmiah ini sudah diajarkan.
  26. Bagaimana strategi menulis karya fiksi...saya tiap mencoba untuk menulis karya fiksi tidak berlanjut ? Pak Uswadin :  menulis fiksi memnag lumayan berat, karena perlu imajinasi yang tinggi, saya sendiri belum bisa. Saran saya bapak baca2 dan pelajari karya fiksi yang populer nanti bapak akan dapat pelajaran berharga. Dan jangan menyerah, biasanya kalau ada tantangan akan menghasilkan hal yang bagus jika kita tetap melanjutkan ikhtiar kita. Pelaut ulung bukan lahir dari laut yang tenang gelombangnya.
  27. Saya sudah menulis 1 buku dengan topik Balanced Score Card. Buku ini merupakan hasil penelitian Tesis yang saya tulis kemudian saya jadikan buku, prosesnya satu tahun lebih, padahal tinggal edit materi sudah ada tapi jadinya lama sekali, membaca tulisan bapak di group tadi kelihatannya bapak butuh waktu tidak terlalu lama dalam menyelesaikannya mohon trik dan tipsnya ? Pak Uswadin : Wah keren pak satu tahun jadi buku, saya ada yang 4 tahun baru jadi buku. Apalagi dari tesiss bapak. Keren sekali pak, tetap lanjutkan. 
 Jangan menyerah untuk bisa menulis,
 sebagaimana kita kecil tidak takut jatuh saat belajar berjalan. 
Penulis : Rolly FN