Jangan menunggu hasil yang sempurna.
Tulisan terbaik adalah tulisan yang selesai, dan
Karya terbaik adalah karya yang selesai. (Uswadin)
https://rollymandastana.blogspot.com
Tema : “BELAJAR MENULIS SETIAP HARI”
Sekilas Profil Narasumber :- Nama : Dr. Uswadin, M.Pd
- TTL: Brebes, 15 Maret 1968
- Pendidikan MP S3 UN
- Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran.
- Kepala SMP Labschool Cibubur 2011 sampai 2019
- Pengembang Labschool UNJ
- Menikah dikarunia 2 anak
- Tinggal di Matraman Jakarta Timur
- Email: dinuswa15@gmail.com
- Motto Bermanfaatlah untuk sesama
Ulasan Dr. Uswadin, M.Pd ( pak Uswadin) yang saya (Rolly) tulis :
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat menulis dengan baik yaitu :
- Pertama kita harus mengalahkan diri kita sendiri. Dalam arti mengatasi kemalasan-kemalasan yang ada pada diri kita sendiri.
- Kedua mengatasi ketidakpercayaan atau merasa tulisan kita tidak bagus, tidak berbobot dan merasa tulisan kita tidak memiliki makna.
- Ketiga, kita harus menyiapkan waktu untuk menulis.
- Keempat, kita harus memanfaatkan ide yang ada, dimana ide kadang munculnya tidak menentu, baik tempat maupun waktunya. Pada saat ada ide menulis, maka secara cepat saja kita menangkap ide tersebut, bisa ditulis sementara sebagai draft di dalam handphone, note atau kertas, poin-poin utama yang penting bagi tulisan, yang tentunya nanti bisa dikembangkan pada saat kita menulis, karena menulis itu dimulai dari sebuah ide. Tanpa ada ide terutama yang akan ditulis, maka tulisan itu tidak akan memiliki konten yang jelas, tidak memiliki tujuan yang jelas. Ide atau gagasan utama atau pikiran-pikiran yang akan dituangkan, itulah yang menjadi pokok dari mengapa kita menulis dan mengapa kita berani menulis.
Berikut ini adalah contoh ide yang ditulis di buku kecil sebelum hilang dan sebelum menjadi tulisan lengkap.
Ide dapat muncul saat kita sedang santai dan karena khawatir hilang, maka sebaiknya langsung kita ambil ballpoint dan buku kecil untuk mencatat poin-poin apa yang terlintas dalam kepala kita. Setelah poin-poin tersebut tertulis maka pada waktu dan suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut.
Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan kita ke media cetak. Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yang sudah populer atau berskala nasional.
Tulisan yang diupload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita. Contoh tulisan yang ditulis di blog pribadi dan bisa dishare juga ke media sosial kita seperti facebook atau grup WhatsApp. Kalau kita terbiasa menulis maka kita pun sebagai guru, bisa tingkatkan tulisan-tulisan tersebut menjadi sebuah buku. Ide-ide tulisan bisa datang dari buku pelajaran yang kita ampu. Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku.
Mengambil Hikmah dibalik Pandemi Covid-19 oleh : Uswadin
Adanya sebuah keyakinan bahwa segala
sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah swt akan memberikan
hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak
ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak
atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah
maha berkehendak (QS 85:16). Peristiwa terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan
China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh
negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik
Covid-19.
Wabah virus Corona telah merubah
dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula terjadi di seluruh belahan
dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas sekolah dan perkantoran di rubah
menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan dan industri terpaksa berhenti
sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK),
pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi
masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah. Bahkan aktivitas keagamaan yang
sakral pun yang semula dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah.
Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan belajar di rumah (work from home
and home learning).
Kebijakan social distancing dan
physical distancing yang diterapkan dengan adanya karantina wilayah atau
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan telah
diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran virus ini sulit dideteksi
sehingga menghindari kontak langsung dengan orang lain pada saat sekarang
sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk menularkan virus ini,
karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah
berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit ini memang tidak
memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa, ras, negara, bahkan
agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar. Negara-negara maju dan
terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput dari virus ini. Bahkan
menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31 GMT, Amerika menjadi
episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan jumlah positif
mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679 orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/).
Kebijakan-kebijakan strategis telah
diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia
untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi dampak-dampak yang
timbul dari akibat virus. Beberapa langkah tersebut antara lain menerapkan
PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home learning), menyiapkan
Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan menggunakan masker,
memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang terakhir adalah
pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun temurun di
Indonesia. Hal-hal di atas merupakan
dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona ini. Namun dibalik
itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya virus
corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta. Beberapa dampak positif atau
hikmah yang muncul antara lain:
- Lahirnya kembali kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa peran orangtua dalam mendidik anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama.
- Kedekatan dan keakraban keluarga semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan/ berusaha. Namun dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama.
- Kesadaran kebersihan masyarakat semakin membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.
- Adanya kesadaran dari masyarakat bahwa mendidik anak ternyata berat, banyak orangtua selama home learning merasa kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Mereka ingin segera kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah dan belajar di sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa belajar di sekolah lebih menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan, guru dan lingkungan yang lebih luas.
- Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi untuk pembelajaran, yang semula belum terbiasa menggunakan berbagai aplikasi dan beberapa tools untuk e-learning atau menggunakan gawai untuk pembelajaran maka sekarang hampir semua guru menjadi akrab menggunakan perangkat tersebut, ada yang menggunakan aplikasi dari google, ada zoom cloud meeting, web sekolah, whats app group, email dan lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus menggunakan TIK dalam pembelajaran.
- Polusi udara di kota-kota besar dunia menurun dan udara lebih sehat dan bersih. Beberapa negara di dunia dilaporkan bahwa kualitas udara dengan kebijakan work from home yang membatasi aktivitas manusia. Menurut data Satelit Copernicus Sentinel-5P baru-baru ini memetakan polusi udara di Selruh Eropa serta China mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan dalam konsentrasi nitrogen. (liputan6.com)
- Bumi semakin menjadi lebih baik karena getaran bumi semakin berkurang. Dikutip detikINET dari CBS, periset yang memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya.
- Menurunnya emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa bumi. ( https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
- Satu hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu dekat.
- Kesadaran membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan, bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan baerupa makanan dan minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan. Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah virus corona ini, dan sebelumnya masyarakat sangat jarang membantu petugas kesehatan dalam kondisi normal.
Demikianlah beberapa hikmah yang
dapat diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak kejadian yang
menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar kegembiraan dan
kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua
sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker
jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health),
serta peduli dengan masyarakat yang membutuhkan. Memasuki Ramadhan 1441 H marilah
kita perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah covid-19 ini dapat segera
berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat normal kembali dengan suasana yang
lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia. Pasti ada rencana Allah yang indah
untuk kehidupan manusia yang akan datang. Inna maal usri yusro, wa inna maal
usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan dan bersama kesulitan ada
kemudahan.
Tulisan yang telah kita buat maka bisa di bagikan ke publik bisa melalui blog
kita atau melalui media sosial yang lain seperti fb atau media cetak atau
online. Tulisan yang sudah jadi saya coba kirim ke media on line dan alhamdulillah bisa
diterima oleh redaksi. Saya mencoba kirim ke beberapa media on line dan ternyata diterima juga. Jadi intinya tuangkanlah semua ide
yang muncul kedalam diary maka pada waktu yang sudah kita tentukan coba buatkan
ide itu menjadi sebuah tulisan yang baik,setelah itu berbagilah,ini yang selalu
omjay ajarkan kepada kami tulis dalam blog lalu bagikan kemudian
silaturrahmilah kesetiap blog supaya mendapat pencerahan dalam menulis,langkah
terakhir apabila tulisan sudah jadi adalah tawarkan tulisan kita ke media massa
baik secara online maupun secara manual.selamat mencoba.
https://www.teraslampung.com/mengambil-hikmah-di-balik-pandemi-covid-19/
https://www.teraslampung.com/mengambil-hikmah-di-balik-pandemi-covid-19/
PESANTREN BAITI JANNATI Oleh : Uswadin
Ada yang menarik di awal-awal tahun
2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa
pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan
karena akhiru sannah atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester.
Pesantren yang memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren
saja, namun semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun
pesantren biasa.
Pesantren Tebu Ireng, Pesantren
Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah,
Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya
memulangkan santrinya ke rumah masing-masing. Pemulangan santri ini dikarenakan
adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia,
tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah
terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan.
Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar
dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Aktifitas pondok pesantren yang
biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri
oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di
lapangan sekitar pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk
pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok
juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan
ratusan santri menjadi hening seketika. Pondok pesantren sekarang ditinggali
oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan
secara daring atau online melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai
pesantren seperti media televise, radio, streaming youtube, facebook, atau
menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh
orang-orang.
Pulangnya santri dari pondok
pesantren kemungkinan akan berlangsung seiring dengan merebaknya wabah
pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak berlangsung lama dan
bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya Indonesia. Dengan adanya
para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul adanya pesantren baru, yaitu
Pesantren Baiti Jannati.
Pesantren Baiti Jannati adalah
pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat
jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan
kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid
dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu
dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang
kedatangan santri dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih
berbeda lagi. Kegiatan tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab
kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau
kamar-kamar santri/ siswa.
Ayah yang menjadi kepala keluarga
sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian
pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama. Pesantren
Baiti Jannati akan lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara
anggota keluarga, ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam
kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441
hijriah ini.
Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat
dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda.
Mungkin ada yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing
rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak
laki-laki yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam.
Jika kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun
bisa diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat
berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.
( amien ya ALLAH ),semoga covid cepat pulang dan kita bisa hidup normal kembali.
Kalau kita terbiasa menulis maka insya Allah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku.maka biasakan menulis setiap hari,jika kita mau kita pasti Bisa membuat buku pelajaran yang kita ampu.( sesuaikan dengan bakat minat peserta didik ) Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku. Mari kita lihat buku-buku yang sudah siap merupakan hasil karya murni ,asli dan dijamin.
jika kita lihat maka kita akan tertarik untuk membacanya,jadi membaca,membaca,membacalah atau literasi,literasi dan literasilah maka semuanya akan terasa mudah dan kita pun akan sangat bahagia,maka belajar,belajar dan belajarlah selau jangan pernah bosan apalagi mengeluh karena semua itu akan menghilangkan power kita dalam menulis,jadi mualilah dari sekarang,menulislah setiap hari
tulislah apa yang tersirat dalam pikiran kita dan ujudkan tulisan kita jadi sebuah buku,karena karya yang sempurna adalah karya yang telas selesai di buat,maka kita harus berusaha membuat tulisan kita jadi buku,maka belajar menulis dan membaca setiap waktu,jika ingin pintar maka membaca;membaca dan membacalah karena kunci kesuksesan adalah membaca dan kunci penulis adalah menulis hingga bisa menerbitkan sebuah buku,maka mari kita luruskan niat kita dan wujudkan mimpi kita sehingga menjadi kenyataan, bawalah dunia menulis kedalam kehidupanmu yang nyata.
wassalam ,semoga berguna kiranya.
Tanya Jawab Kami dengan Dr. Uswadin, M.Pd ( pak Uswadin) yang saya (Rolly) tulis :
- Kalau hasil sebuah penelitian ilmiah mau dijadikan Buku populer, apakah ada persyaratannya ? Pak Uswadin : Wah ini bagus sekali kalau dilakukan, karena kalau hasil penelitian data dan faktanya sudah bisa dikatakan valid. Berbeda dengan yang baru opini saja. Jadi bisa saja dijadikan tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Carannya antara lain dapat dilakukan dengan: (1) mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yang simpel saja, dan bisa dipecah menjadi 2 bab. (2) Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tsb. Ini bisa di bagi menjadi 3 atau 4 bab, (3) Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam 1 bab, (4) Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab. (5) Tambahkan gambar atau foto atau data yang membuat tulisan menjadi lebih menarik.
- Karya melimpah, tulisan panjang dan tetap memesona, tapi saya mencoba menulis, pendek saja terasa kurang memesona. Apalagi yg panjang begitu. Tampaknya tulisan Bapak mengalir deras seperti hujan lebat hingga membanjir. Bagaimana trik agar tulisan kita mengalir dan memesona? Pak Uswadin : Menulis menulis dan belajar menulis. Saya juga masih belajar. Yang penting jangan dipaksakan kalau sedang tidak mood. Suasana batin sangat mempengaruhi dalam menulis. Sebelum di upload mimimal baca 3x dan nanti kita akan menemukan kekurangannya. Syukur kalau ada kawan yg mau baca sebelum di upload.
- Kalo mau mengirim tulisan ke media online apakah ada persyaratan tertentu ? Pak Uswadin : Kalau mau kirim tulisan media online bisa lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim artikel di media tersebut. Media online sangat butuh tulisan untuk konten-konten mereka.
- Mohon arahan bagaimana strategi menulis menulis sebuah artikel untuk dimuat media cetak ? Pak Uswadin : Strategi yang dilakukan adalah memantas-mantaskan dulu tulisan kita. Jika sudah dinilai layak maka akan diterima...karena kita juga bersaing dengan tulisan- tulisan lain. Ditolak atau tidak diterima jangan membuat kita putus harapan. Apalagi sekarang hanya modal email.
- Materi yang sangat menarik, Belajar, belajar dan belajar menulis, bagaimana caranya menuangkan ide itu bisa mengalir, saya sudah mencoba, suatu saat buntu, hilang ide itu ? Pak Uswadin : Menuangkan ide agar mengalir kita buat runtutan dulu dalam konsep- konsep kita. Setelah kita anggap runtut baru tuangkan dalam tulisan. Setelah tulisan jadi kita baca-baca dan baca, kemudian tinggal beberapa waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi. Saya menulis yang di atas memerlukan waktu 4 jam dari konsep menulis dan koreksi sampai jadi.
- Berapa lama 1 ide yang didapat bapak kemudian diterjemahkan dalam bentuk tulisan? Setelah tulisan-tulisan itu terkumpul berapa lama bapak dapat membuatnya menjadi buku dan bagaimana cara menyatukan ide-ide yang terserak yang didapat tadi? Pak Uswadin : Ide yang ditulis menjadi tulisan bergantung kita dan kesempatan serta kemauan kita. Seperti contoh coretan saya dapat malam hari waktu tidak bisa tidur karena ada ide.... jadi sekitar pkl 01.00 saya tuangkan ide tersebut di kertas. Dan akhirnya saya bisa tidur. Dari coretan tersebut saya memakan waktu 3 hari mencari waktu dan kesempatan yang pas dan tepat. Setelah itu saya tuliskan lebih kurang 4 jam seperti jawaban sebelumnya. Menjadi buku tinggal kita mengkompilasi dari blog kita atau tabungan tulisan kita. Ini tergantung kita bisa tahunan. Buku sekolahku inspirasiku 4 tahun.
- Bagaimana pengalaman bapak tentang tulisan pertama bapak yang diterima media online ataupun cetak? Dilihat sebagai guru, bagaimana kondisi ruang yang diberikan bagi kita para guru untuk mempublish tulisan kita? Pak Uswadin : Pengalaman pertama di terima tulisan kita di media...sangat senang sekali....kalau tidak salah saya menuliskan judul doa guru honor naik haji.
- Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dalam menulis? Pak Uswadin : awalya memang tidak percaya, tapi terus saja menulis menulis dan belajar menulis...nanti kita akan mendapat kepercayaan diri. Gaya menulis orang tidak sama pasti ada sisi-sisi lain yang dimiliki kita.
- Apa yang harus dilakukan jika di tengah proses menulis tiba-tiba blank tidak bisa melanjutkan tulisan ? Bagaimana caranya agar penulis bisa konsisten menulis ? Bagaimana ciri tulisan yang disukai banyak orang ? Pak Uswadin : Jika saat menulis nge-blank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan kemampuan kita juga punya keterbatasan jadi perlu restart atau rilek dulu., kalau sudah fresh tinggal lanjut. Jangan maksakan kalau lagi nge-blank nulis, bisa stress sendiri dan jadikan menulis sebagai hiburan. Kemudian untuk konsisten memang berat, saya pun belum bisa setiap hari menulis, karena jangan memaksakan kalau memang kita belum ada ide, menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya. Dan caranya ya kita sering baca tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. berlatih, berlatih dan berlatih. Mintalah saran dari orang lain juga bagus juga.
- Menurut pengalaman, bagaimana mngatasi rasa tidak percaya diri dengan apa yang ditulis ? Pak Uswadin : Rasa tidak percaya diri pasti muncul pak, itu alamiah, sama pada saat orang baru belajar pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja sudah bagus. Nah untuk menulis pun demikian perlu latihan dan latihan, nanti kita akan merasa kalau sudah terbiasa maka ada kenikmatan sendiri menulis. Di situ akan muncul percaya diri.
- Bagaimana mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan, jika ide yang muncul kapan saja itu mengandung banyak hal yang tidak berhubungan? Pak Uswadin : Wah kalau banyak ide tinggal ditangkap saja itu bagus pak. Tuliskan ide-ide tadi dan kumpulkan mana yang setema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak. Misal Covid 19 dengan disiplin, dengan tradisi, dengan ekonomi dengan pendidikan ini bisa menjadi banyak tulisan
- Kalau kita menulis dan membuat sketsa / gambaran dari apa-apa yang akan kita tulis dan wujud dari tulisan seperti yang bapak sampaikan bisa cerpen, puisi, lagu terkadang resep masakan. Bagaimana saran Bapak untuk blog yang akan kita kelola ? Apakah hanya satu macam atau bisa bervariasi? Pak Uswadin : Untuk masalah tersebut bergantung Ibu, namun kalau kita membuat satu blog sebenarnya tidak masalah tapi ciri khasnya kurang, sarannya saya ibu bisa manfaatkan sarana lain misalnya menggunakan wordpress untuk resep, kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. namun kendalanya kita harus sering juga mengunjungi akun-akun tersebut, untuk awal satu blog juga tidak apa-apa, jika menarik akan di baca orang, kita bisa melihat statistik tulisan kita berapa yang baca dan darimana saja. Blog saya sekitar PPKn, Pendidikan dan Kehidupan Sekolah.
- Saya selalu terbentur pada ending tulisan. Ada faktor kegagalan untuk menemukan ending yang baik, bagaimana mengatasinya ? Saya lebih menyukai menulis fiksi/ wacana naratif ? Pak Uswadin : luar biasa menulis fiksi itu perlu kretivitas dan imajinasi yang tinggi, saya sendiri belum pernah menulis fiksi. Untuk membuat ending setahu saya ada beberapa pendekatan ; (1) pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya, (2) pembaca sampai kesimpulan ini berarti ending bisa dibuat happy ending atau sad ending atau normal, (3) apakah ingin ada pesan moral yang iingin disampaikan. Silahkan bapak pas pada piihan yang mana. Tulisan belum sempurna kalau tidak ada penutupnya. Pada contoh tulisan saya , saya ingin agar kita tetap optimis dan husnudzon kepada Allah, inna maal usri yusro wa inna maal usri yusro.
- Belajar, belajar dan belajar menulis setiap hari. Rasanya saya masih baru belajar padahal sejak 39 tahun yang lalu saya belajar tapi tulisan hasil belajar banyak yang hilang tak berbekas. Itu kesalahan saya karena saya baru belajar, belum sampai belajar, belajar dan belajar menulis. Kalau saya menuliskan kumpulan studi kasus hasil pembelajaran di kelas tiap materi pelajaran nanti masuk ke jenis buku apa ya? Pak Uswadin : Waah ini menarik juga, kalau studi kasus ibu bisa membuat buku tentang studi kasus, buku-buku studi Kasus dari K Yinn dan Boldan bisa untuk referensinya, kasus-kasus itu menjadi lampirannya, keren. Misalnya Studi Kasus dalam Pendidikan di SMP, pendekatan terori dan praktik.
- Bagaimana tips menulis sampai bisa menulis dengan mengalir begitu saja dan panjang sekali ? Pak Uswadin : Seperti disampaikan di atas belajar, belajar dan belajar.... jangan menyerah, tapi jangan diaksa juga bisa spaneng. Pelan tapi sampai dan jangan ingin cepat jadi tulisan.
- Dalam menulis selain menggunakan bahasa baku yg baik dan benar apakah diperbolehkan juga menggunakan istilah-istilah kata-kata yang unik/nyeleneh misalnya; Mtr nwn ? Pak Uswadin: kalau menulis resmi sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia standar, kalau yang tidak standar di WA dengan teman yang sudah familiar. Mtr bisa dibaca motor atau matur atau muter, nah...jadi bingung apalagi bahasa kita ada ratusan yang setiap kata tidak sama untuk setiap daerah.
- Berapa lama mengumpulkan konsep atau ide suatu tulisan untuk dijadikan satu buku ? Pak Uswadin : Tergantung kita pak, kalau saya ada yang satu tahun ada juga yag 4 tahun. bisa mengambil momen-momen penting sehingga buku kita pas dan diperlukan orang.
- Untuk menjadi penulis Perlu kreatifitas dan kualitas agar tulisan kita bisa diterima oleh media baik online maupun cetak. Apa kiat-kiat khusus untuk menumbuhkan kreatifitas agar tulisan berkualitas ? Pak Uswadin : untuk menimbulkan kreativitas kita memang harus baca juga tulisan orang lain dan mencari literatur pendukung baik text book maupun dari internet. Kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan kita dan gaya menulis kita. Insya Allah bisa. Jangan kalah sebelum mencoba.
- Adakah tehnik khusus atau trik-trik merangkai suatu kalimat untuk menulis, saya kadang merangkai kata-kata bermasalah, misalnya membuat PTK ? Pak Uswadin : trik merangkai suatu kalimat, sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPO dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada minimal 2 sd 4 paragraf. sehingga pembaca tidak lelah. Dicoba terus dan terus di coba lama-lama bapak terbiasa.
- Saya agak kesulitan menulis karya ilmiah. mungkin Bapak punya tehnik bagaimana cara mengembangkan sebuah karya ilmiah ? Pak Uswadin : Ada kiat sederhana untuk meningkatkan kualitas tulisan kita, yaitu dengan membaca juara 1 tingkat nasional atau provinsi di Indoesia,. nanti juga menjadi lebih bagus. Sekali lagi selamat dan kalau bisa adan keunikan atau ke khasan yang baru dari tulisan yang diangkat ini menjadi daya tarik Juri.
- Bagaimana agar tetap percaya diri dalam berkarya menulis bagi tips-tips-nya kepada kami pemula ini ? Berapa lama bapak belajar menulis hingga dapat di terima pembaca khususnya penerbit? Pak Uswadin : lumayan lama pa. kita latihan di blog sendiri saja, kalau di blog sendiri langsung di muat karena redaksinya kita. Untuk percaya diri sudah dijawab di ertanyaan sebelumnya, tetap belajar, belajar dan belajar menulis. Jika terbiasa akan jadi nikmat.
- Selama mencoba menulis berapa lama bapak gagal dalam menulis terutama yang diinginkan di media massa ? Pak Uswadin : Gagal pernah, waktu masih mengirimkan tulisan pakai kertas belum email, sudah modal ngetik, prangko, ya karena belum pernah menembus, sementara ada teman yang sudah bisa tembus. Tetap berusaha, dan Allah akan menghargai usaha kita dari jalan yang tidak disangka sangka.
- Dari keempat langkau untuk dapat menulis dengan baik, yang masih menjadi kendala bagi saya yang pertama menemukan ide, yang kedua merasa kesulitan untuk membuat kata-kata atau kalimat apalagi mengembangkan sampai panjang seperti yang dicontoh. bagaimana cara mengatasi kendala yang saya alami tersebut ? Pak Uswadin : Kadang ide datang-nya tidak diduga, makanya pada saat muncul ide, tulis saja poinnya di buku atau kertas biar tidak hilang atau lupa, yang kedua dalam merangkai kalimat bisa dibantu dengan mengutip pendapat atau dari kitab suci atau dari teori, nah kita bisa kembangkan . Usahakan ada keruntutan atau kekoherensian antar kalimat, insya Allah enak dibaca. Jangan menyerah padaa saatnya kita akan tersenyum dengan tulisan kita.
- Bagamana mengatasi writting block..atau tiba-tiba ide kita macet ketika menulis? Pak Uswadin: intinya kalau menghadapi kesulitan sehingga kita mandeg atau berhenti, sebaiknya berhenti dulu. Tinggalkan dan kita rileks, bisa satu jam atau beberapa hari, setelah ada ide lagi bisa kita lanjutkan. Jangan memaksakan menulis kalau sudah mentok, bisa spaneng. pakai teori main layangan bisa juga....kadang-kadang kendor dan kadang kenceng sesuai kondisi angin.... semoga bisa menjawab. Tetap semangat
- Belajar, belajar dan belajar menulis, bagaimana caranya menulis agar terhindar dari plagiarisme, karena terkadang ide yg kita miliki ada unsur kemiripn dengan ide org lain ? Pak Uswadin : Sejujurnya tidak ada yang 100% murni pemikiran kita. Jadi kalau pendapat kita sama dengan orang lain sangat mungkin, tapi kalau apa yang ditulis orang kemudian sama persis dan dianggap diklaim tulisan kita maka itu plagiarism, oleh karena itu kita harus mencantumkan sumbernya jika mengutip pendapat orang lain. Dalam notasi ilmiah ini sudah diajarkan.
- Bagaimana strategi menulis karya fiksi...saya tiap mencoba untuk menulis karya fiksi tidak berlanjut ? Pak Uswadin : menulis fiksi memnag lumayan berat, karena perlu imajinasi yang tinggi, saya sendiri belum bisa. Saran saya bapak baca2 dan pelajari karya fiksi yang populer nanti bapak akan dapat pelajaran berharga. Dan jangan menyerah, biasanya kalau ada tantangan akan menghasilkan hal yang bagus jika kita tetap melanjutkan ikhtiar kita. Pelaut ulung bukan lahir dari laut yang tenang gelombangnya.
- Saya sudah menulis 1 buku dengan topik Balanced Score Card. Buku ini merupakan hasil penelitian Tesis yang saya tulis kemudian saya jadikan buku, prosesnya satu tahun lebih, padahal tinggal edit materi sudah ada tapi jadinya lama sekali, membaca tulisan bapak di group tadi kelihatannya bapak butuh waktu tidak terlalu lama dalam menyelesaikannya mohon trik dan tipsnya ? Pak Uswadin : Wah keren pak satu tahun jadi buku, saya ada yang 4 tahun baru jadi buku. Apalagi dari tesiss bapak. Keren sekali pak, tetap lanjutkan.
Jangan menyerah untuk bisa menulis,
sebagaimana kita kecil tidak takut jatuh saat belajar berjalan.
Penulis : Rolly FN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar