Senin, 18 Mei 2020

Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah (Bincang Kami bersama Wijaya Kusumah)


“Pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia 
harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, 
menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir.”  
"Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, 
hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, 
bermanfaat bagi bangsanya, 
dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya."(Ki Hadjar Dewantara)

Tema : "Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah"

Ulasan Pak Wijaya Kusumah yang dapat saya (Rolly) catat adalah sebagai berikut :
Selamat siang guru guru hebat Indonesia.
Siang ini omjay akan berbagi pengalaman dalam menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Tulisan saya tentang belajar dari rumah.
Buku yang saya tulis:


Prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan pola pembelajar dari rumah adalah kegiatan pembelajaran harus menyenangkan semua. Siswa senang, orang tua senang dan gurunya juga senang. Akses internet lancar, dan guru bisa menggunakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa di rumah. Gunakan teknologi yang ada untuk menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Bila adanya hanya WA Group, gunakan WA Group tersebut dengan memadukan antara teks, foto dan video.

Saya menyarankan bapak ibu untuk melejitkan keterampilan menulis iswa lewat blog di internet. Sebab siswa dapat belajar menulis secara online melalui blognya masing-masing. Siswa dibiasakan untuk menulis apa yang ingin disampaikannya, dengan begitu bukan hanya lisan saja yang terlatih, tapi juga tulisan. Berikut ini omjay contohkan pembelajaran jarak jauh untuk sekolah dasar;

Kesimpulan materi hari ini adalah dalam menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah, guru harus mempunyai peta kelas atau kondisi siswa di rumah dan disesuaikan dengan kondisi guru di rumah. Artinya, komunikasi guru dan siswa dari rumah masing-masing harus membuat mereka saling berinteraksi dan berdiskusi sehingga pembelajarn menjadi menyenangkan dan bermakna. Semua itu bisa dilakukan bila kegiatan Pembelajaran jarak jauh dibuat secara terjadwal. Kegiatan harus membuat siswa menjadi mandiri dan menemukan kemerdekaan belajar.

Tanya Jawab Kami dengan Pak Wijaya Kusumah (Om Jay) yang dapat saya (Rolly) tulis :
  1. Izin bertanya tentang pembelajaran yang efektif dari rumah. Jadwal belajarnya di tentukan oleh guru berdasarkan jadwal pelajaran seperti hari-hari biasa atau kah di rubah? Pembelajarannya lebih menekankan kepada pembentukan karakter mandiri yang berefek pada keseharian siswa? Lalu untuk pencapaian ranah kognitif nya dapat kita ukur dalam satu hari satu mapel atau bagaimana untuk jenjang SD ? Om Jay : Jjadwal jelas harus berubah, tdk sma dengan tatap muka di sekolah, pembelajaran lebih kepada 3 hal yaitu literasi, numerasi, karakter dengan emmadukan iptek dan imtak. Untuk peneilian guru dpatmelakukan penilaian berbasis proyek atau potofolio, disesuaikan dengan kondisi murid sd.
  2. Mungkin tidak bila sistem pembelajaran daring nantinya bila frasa siswa atau guru lebih nyaman..akan mmberi efek pada pmbljrn konvensional yang lazim kita laksanakan sebelum wabah Corona terjadi? Kalo memang ada efek tidak baiknya, apa kira-kira langkah yang bisa kita lakukan ? Om Jay : mungkin nanti akan terjadi pembelajaran blended learning, ada tatap muka di kelas dan ada tatap muka di dunia maya, oleh karena itu guru harus belajar sepanjang hayat supaya tidak tergantikan oleh teknologi modern.
  3. Untuk keberhasilan pembelajaran daring yang efektif kepada siswa yang terkendala tidak memiliki HP atau jaringan yang lemot  bagaimana solusinya? Om Jay :S olusinya gunakan teknologi yang ada. Kalau yang ada kertas atau buku, maka gunakan itu, sebab mau tidak mau, suka atau tidak suka, siswa dan guru akan dipaksa menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan SDM unggul.
  4. Disekolah kami melaksanakan pembelajaran melalui group WA. Di akhir pertemuan, guru memberi tugas sebagaimana instrumen penilaian. Namun sayang, ternyata yang mengumpulkan tugas hanya maksimal 75% siswa saja. Bagaimanakah cara yang bisa kita tempuh agar siswa juga aktif mengumpulkan tugas tersebut? Om Jay : jangan dipaksa, biarkan mereka mengerjakan tugasnya dengan sukarela. Kita cukup mengingatkan saja bila ada murid atau siswa yg belum mengumpulkan tugasnya, orangrtua harus diberitahu karena kerjasama guru dan orangtua sangat penting dalam pembelajaran yang efektif dari rumah.
  5. Izin bertanya.(1). Bagaimana cara mengatasi pembelajaran apabila anak-anak memiliki minim sarana daring ? (2). Untuk anak TK pembelajaran yang dinilai adalah proses bukan tergantung hasil. Sementara kadang anak tidak mau mengirimkan tugas misalnya merekam hafalannya.bercerita dan mengerjakan tugasnya. Bagaimana menilainya untuk ditulis di Rapot? Om Jay : (1) Harus sabar dan gunakan fasilitas yg ada, ingatlah film laskar pelangi, ditengah keterbatasan, justru bu muslimah bisa melahirkan anak anak yg hebat dan bisa berkeliling dunia. (2) Hal itu juga kami alami, jadi tetap sabar menunggu mereka menyelesaikan tugasny bukan sebagai beban tapi sebagai kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengetahuan. Tetap komunikasi dengan orang tua siswa.
  6. Mengajukan pertanyaan :(1). Bagaimana penilaian siswa yang tidak aktif dikarenakan beberapa kendala dalam pembelajaran daring untuk saat ini walaupun sudah terjadwal?  (2). Penilaian yang tepat untuk pembelajaran daring seperti ini yang cocok itu seperti apa? Mengingat pak Menteri pernah mengatakan jika pembejaran daring ini tidak boleh dimasukkan dalam penambahan penilaian pada e-rapor ? Om Jay : (1) Dicatat, kemudian diberikan surat teguran dari sekolah, kemudian dicaritahu apa masalahnya. Sebab bisa jadi ada masalah serius di keluarga siswa, seperti ortunya kena phk, atau sakit, dll. (2) Kalau masalah cocok itu reltif karena kondisinya tidak sama di setiap daerah. Guru dapat melakukan inovasi sendiri sesuai dengan pencapaian siswa.
  7. Dalam menciptakan pola belajar yg efektif dari rumah itu.kita sudah mmbuat jadwal dan berharap siswa juga bisa melaksanakan. Pembelajaran sesuai jadwal tersebut, tapi pada kenyataan yang kami alami di sekolah kami ada sebagian siswa yang kurang mmperhatikan sehingga dapat mnghmbat kealncaran proses pembelajaran sesuai  jadwal yang di sampaikan. Bagamana sikap kita untuk hal tersebut. Mengingat siswa belum bisa  mngikuti pembelajaran sesuai jadwal secara  konsisten. Banyak dari para wali siswa mngeluhkan untuk pmbelajaran dari  rumah ini siswa tidak menurut kata orangtua sehingga tugas-tugas yang di berikan tidak dapat terselesaikan dengan cepat, akhirnya pembelajaran ini di rasa tdk efektif. Bagaimana tindakan kita sebagai guru. Mengingat peserta didik kmi masih pada kelas rendah ( SD) ?      Om Jay : Guru harus melakukan evaluasi dan refleksi diri, mungkin ada yang kurang tepat disampaikan kepada murid. Kolaborasi guru sangatpenting dalam memecahkan masalah ini, oleh karena itu komunikasi dengan teman sejawat sangat diperlukan dalam menciptkan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Pembelajaran jarak jauh harus membuat murid dekat dengan gurunya, bukan justru menjauhkan murid dengan guru. Perlu ada komunikasi dengan org tua murid yg terus menerus.
  8. Apakah ada kendala yang dialami dalam Pembelajaran Jarak Jauh selain jaringan internet, dan mohon arahnya dalam mengatasi nya? Om Jay : Pasti ada, bukan hanya akses internet tapi juga fasilitas yg dimiliki siswa dan guru di rumah. Kalau akses internet tidak ada gunakan teknologi yang ada di sana, masalahnya cuma ada sms, belum ada wa, siswa punya hp tapi tanpa kamera, maka telpon langsung adalah solusinya walaupun guru harus keluar biaya pulsa cukup besar. Jadi setiap guru akan mengalami hal yang bergam, inilah dinamikannya dan jangan lupa pengalaman kita dituliskan di blog sehinga dapat menginspirasi guru lainnya.
  9. Keluhan siswa tidak konsisten guru menggunakan aplikasi, sehingga selain harus belajar lagi cara menggunakan aplikasi juga terlalu banyak kapasitas penyimpanan data yg terpakai.
    Berdasarkan pengalaman aplikasi yang paling cocok, mudah, dan efektif yang mana? Om Jay : saat ini menggunakan aplikasi zoom dan anak anak suka, walaupun ada aplikasi yang lain, tapi berdasarkan pengalaman pakai zoom itu murah dan mudah cara pemakaiannya.
  10. Pertanyaan ; (1). Disekolah saya masih banyak siswa belum punya HP Android. (2). Ada yg punya HP tapi alasan tidak mampu beli kuota.  ? Om Jay : (1) Gunakan hp yg ada dulu, dan sederhana saja, buat modul khusus untuk kondisi seperti ini dengan penugasan yg tak terlalu sulit. (2) Kalau ini guru harus coba cari donatur atau sponsor, peran komite sekolah harus diperdayakan sehingga guru terbantu dengan adanya komite sekolah.
  11. Yang saya alami saat masa pandemi ini sungguh dilematis. Dengan zonasi sekolah kami dengan siswa-siswa tinggal di daerah terpelosok dan kondisi ekonomi siswa kami. Ini kendala besar pembelajaan secara daring yang dilakukan. Adakah solusi menarik untuk tetap menciptakann belajar efektif dirumah dengan menyenangkan. Om Jay :  Kondisi seperti ini sebenarnya bukan hal baru buat Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kreativitas dan inovasi guru sangat diperlukan dalam memberikan solusi dari masalah yg dihadapi. Bila pembelajaran jarak jauh tdk bisa dilaksanakan, maka gunakan pembelajaran jarak dekat, guru bisa mengunjungi rumah muridnya bila alat komunikasi tdk ada. memang dibutuhkan pengorbanan luar biasa untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya. apalagi bila rumah siswa dan guru sangat jauh. itu adalah resiko dari sebuah pengabdian, terutana buat guru di daerah 3T. Omjay salut dan memberikan penghormatan dengan guru-guru tangguh sperti ini. Mereka selalu datang dengan solusi dari masalah yang dihadapi walaupun peran pemerintah di daerah sangat kurang, tapi yakinlah dengan pesan pak harfan dalam film laskar pelangi. Hiduplah dengan memberi sebanyak banyaknya, bukan menerima sebanyak banyaknya.
  12. Belajar Dari Rumah kami sebagian besar melalui WA Grup, kendala kami  sinyal lemah dan guru belum punya  laptop yg mendukung ? Om Jay : pakai WA juga efektif kok, buktinya omjay gunakan WA Group untuk belajar menulis dan murah biayanya.
  13. Adakah pola lain yg lebih hemat di era pandemi ini bapak? Mengingat ekonomi rakyat sedang terpuruk ? Om Jay : gunakan wa group atau line group.  saya sering menggunakannya dengan bentuk teks, karena bentuk teks ini tidak makan kuota banyak.
  14. Apakah dengan penjadwalan belajar siswa yg sdh dirancang sedemikian rupa oleh guru dan bekerja sama dg orang tua ini menunjukkan setiap siswa memiliki jadwal yg berbeda2. Apakah maknanya sudah mengorganisir semua mapel yg ada pada kurikulum ? Dan apakah penjadwalan ini bisa memfasilitasi setiap siswa yg memiliki kemampuan belajar yang berbeda misalnya ada siswa yang lebih condok ke tipe pembelajar visual, kinestetik, naturalis dll ?         Om Jay : setiap penjadwalan disesuaikan dengan kesepakatan guru di sekolah tersebut dengan memperhatikan gaya belajar siswa. 
  15. Pembelajaran daring dari rumah dikaitkan dengan kenaikan kelas apakah cukup dari nilai daring atau bagaimana karena tatap muka juga tidak pernah...mohon pencerahannya ? Om Jay : penilaian hanya guru yg bersangkutan yang lebih tahu, kalau dirasa dengan online sudah cukup nilainya, maka gunakan itu, tapi bila belum cukup bisa gunakan waktu eremedial melalui online. Hal itu saya lakukan bila ada nilai siswa yang kurang dengan menghubungi wali kelas dan orang tua siswa, biasanya kami rapat dengan dewan guru untuk meberikan solusi terbaik buat siswa yang jarang hadir.
“Kegunaan pendidikan adalah untuk mengajarkan seseorang untuk berpikir dengan intensif dan kritis. Kecerdasan dan karakter itulah tujuan pendidikan sesungguhnya.” (Martin Luther King Jr)

Penulis : Rolly FN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar