Selasa, 12 Mei 2020

Inovasi Sang Juara dari ALOR (Bincang Tokoh; Kami dengan ARIF DARMADIANSAH)



Cobalah dulu, baru cerita.
Pahamilah dulu, baru menjawab. 
Pikirlah dulu, baru berkata. 
Dengarlah dulu, baru beri penilaian. 
Bekerjalah dulu, baru berharap. (Socrates)
https://rollymandastana.blogspot.com

Tema : "Berbagi Pengalaman Mengenai Inovasi Pembelajaran di Ajang Nasional"
  
Sekilas Profil Narasumber :
  1. Nama : Arif Darmadiansah, S.Pd, Gr
  2. Alamat Rumah : Dusun Mutiara, No 50 Kec teluk mutiara Alor NTT
  3. e-mail : darmadiansah.arif@gmail.com
  4. Nomor HP : 085328938151
Riwayat Pendidikan : 
S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Semarang tahun 2006-20102.Pendididkan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang tahun 2013-2014.

Riwayat Penelitian/ Publikasi yang relevan : 
  1. Pengembangan HDPro Tens(Hologram Digital Proyektor Tenaga Surya)untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa di SMAN Probur. Jurnal Inovasi pembelajaran jenjang SMA/SMK tingat Nasional tahun 2016 
  2. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Disqovery InquiryBerbasis TEBS di SMAN 14 Semarang. Disdik Jateng tahun 2014.
  3. Pengembangan Website Pembelajaran IPA (Biota.id) di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal LP3 Universitas Negeri Semarangtahun 2010.

Ulasan Narasumber Bapak ARIF DARMADIANSAH, SPd, Gr yang dapat saya (Rolly) catat :
Saya arif guru biologi aslinya solo namun mengabdi di Alor NTT seperti yang sudah digambaran awal. Pertama kali mengikuti inobel tahun 2016 itu dari sebuah ide atau gagasan sederhana. Pengen membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu kualitas pembelajaran juga kurang optimal. Dan yang utama tiada sarana prasarana yang mencukupi. Ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi, kalau saya jelas banyak masalah dan dari ide kemudian dipikirkan kira-kira mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan kondisi sekolah saya yang tidak ada listrik dan sinyal telp apalagi internet.

Kemudian saya mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. bisa media, bahan ajar, atau lainnya. Menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah dan bersiap untuk mengikuti kompetisi karya ilmiah dapat berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau yang saya buat pengembangan (R&D)
ini untuk jenjang dikmen. Karena setiap jenjang berbeda kaidahnya.
Itu link kesharlindung nya.

Pendaftaran dan seleksinya melewati portal itu. Terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat administrasi yang diminta misalkan surat peryataan aktif mengajar, surat bukan kepala sekolah, dan lainnya. Tahap pertama seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari kemendikbud. Setelahnya melakukan penelitian pelaksanaan disekolah. Dilakukan seleksi dan didapatkan peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya ilmiahnya. Untuk jenjang sma ada 3 bidang sma, smk dan sekolah inklusi. Untuk jenjang dikdas kalau tidak salah langsung mengirim laporan hasil penelitiannya. bidangnya ada ipa, soshum dan lainnya. Waktu tahun 2016 diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50. waktu itu belum ada inklusi. Tahun 2018 format dibedakan kembali. Ada kategori utama bagi peserta yang pernah juara, madya yang pernah masuk finalis namun belum juara dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti.

Tes yang dilakukan saat babak final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan laporan hasil penelitian. Tes tertulis berisi soal peadagogik pilihan ganda 100 soal. Tahapan lomba inovasi paling tidak seperti itu bapak ibu, nanti bisa ditambahkan apabila ada yang terlupa. Sekarang mengenai inovasi yang saya lakukan di sekolah. Sekolah saya di ujung alor. Daerah 3T kalau orang bilang. Terpencil, terluar, ter dalam dan ter ter lainnya. Berada di puncak perbukitan, berbatasan langsung dengan negara tetangga timur leste yang dipisahkan oleh selat. Kami ke Dili lebih dekat daripada ke kupang bila naik kapal atau pesawat. Minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan tantangan untuk berbuat lebih baik. Tahun 2016 itu terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3d.

Saya ingin menjelaskan invertebrata tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali. Biar menarik saya coba membuatnya. Pertama terbuat dari mika tutup CD bekas itu, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya, dan hp android sebagai penayang video atau gambarnya. Mika cd saya dapet dari temen guru, bekas atau bisa disebut limbah. Namun setelah lolos masuk finalis saya ganti menjadi akrilik. Beli di toko harganya 30 ribu seukuran kertas A4. Tampilannya lebih jelas, gambarnya juga detail tidak kusam. Saya menggunakan metode pengembangan atau RnD dalam penelitiannya. Setelah produk jadi saya nilaikan ke pengawas sekolah hasilnya valid. Atau layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Setelahnya saya ujicobakan ke anak dan mendiseminasikan ke teman guru lain. Hasil yang didapar minat dan hasil belajar anak meningkat.

Tahun 2018, sudah punya gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi lebih siap dengan apa yang harus dilakukan. Media ini saya kasih Millea : Mikroskop lensa laser tenaga surya. Dapat ide juga saat mau pembelajaran struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk pengamatan, padahal biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat salah satunya mikroskop. Media ini juga sederhana hanya hp yang ditambahi lensa laser bekas mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu sehingga perbesarannya bertambah. Sudah cukup untuk dapat melihat struktur anatomi tumbuhan, walaupun belum maksimal namun ada hal baru yang anak dapat. Dari ide-ide itu, saya beruntung mendapatkan nomor juara.Mungkin kasian melihat saya guru kampung yang jauh-jauh datang ke Ibukota untuk belajar. Dari awal niatnya hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Tahun 2108 yang berencana untuk ikut ambil bagian. Dan sisanya bonus saja. Dapat berkenalan dengan teman guru se Indonesia Karena tidak menyangka saja, saya yang biasa di hutan bisa berada di tengah-tengah mereka.Mungkin itu bapak ibu hebat yang dapat saya bagikan mengenai pengalaman mengikuti lomba inobel.

Tanya Jawab Kami dengan Bapak ARIF DARMADIANSAH, SPd, Gr (Pak Arif) :
  1. Inovasi pendidikan yang bagaimana,yg dapat membuat guru sukses ikut olimpiade ? Pak Arif: Menurut saya, Bidang inovasi itu banyak sekali pak. Tergantung tujuannya apa, dan strategi pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai inovasi untuk tujuan tersebut. 
  2. Mohon idenya untuk karya inovatif utk mapel kimia yg bermanfaat dan tidak sulit utk anak sekolah ? Pak Arif : kimia masih serumpun dengan mapel saya ibu, dan terkadang saya juga ikut mengajar kimia. Karena tidak ada guru kimia. Kalau ditanya ide, setiap permasalahan di sekolah beda-beda ibu. Media yang saya buat jelas tidak dapat digunakan di Kudus. Namun saya melihat anak-anak saat ini sangat tertarik dengan dunia digital. Siswa saya yang dikampung saja punya android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi mereka.
  3. Bagi guru-guru yang ingin ikut kompetisi seperti itu tetapi terhalang NUPTK yangg belum keluar, apakah pak Arif mempunyai kekuatan info terkait lomba yang tidak mempermasalahkan NUPTK? Selama pandemi, inovasi apa yang bapak lakukan ketika mengajar? Terkait kita harus WFH dan siswa LFH?  Untuk mikroskop tadi, preparat yang digunakan tetap preparat pada umumnya ataukah bagian tumbuhan asli? Pak Arif : Setahu saya sekarang syaratnya tidak menggunakan nuptk ibu, hanya tangkapan layar dapodik yang menandakan bahwa guru tersebut jelas mengajar di sekolah tersebut. Kemudian selama WFH sekolah kami belajar dirumah. Kegiatan belajar kami sampaikan lewat sms HP. Kami bagi perwilayah atau daerah, setiap jam pelajaran di hari tertentu salah satu siswa yang mempunyai HP mencari tempat sinyal. Kemudian disampaikan. Tugas berbentuk portofolio dan laporan. Ketika nanti sudah aktif KBM siswa siap untuk berbagi hasilnya. Selain itu saya juga membuat media android ibu yang bisa diakses secara offline. Untuk Preparatnya sama saja seperti praktek biasa, namun masih terbatas pada struktur tumbuhan.
  4. Bagaimana langkah membuat inovasi pembelajaran ? Yang mana lebih tinggi nilainya menggunakan bahan bekas daripada bahan modern dlm inovasi pembelajaran ? Pak Arif :  tahapan inovasi untuk menghasilkan produk baru berbeda-beda pak tergantung rujukan siapa yang kita pakai. Namun garis besarnya : Ide - pembuatan- validasi ahli- uji coba dan produk jadi. Kemudian untuk instrumen penilainya banyak pak, bahan yang dipakai hanya salah satu. Aspek mudah digunakan, mudah didapatkan, mudah ditiru, dan seberapa manfaat produk itu menjadi penilain yang tinggi
  5. Dalam pembuatan karya inovasi seperti yang Anda telah lakukan biasanya kendala apa yang paling anda rasakan dalam pelaksanaannya? dan apakah sebuah karya inovasi haruskah berdasarkan pada 1 tingkat kemampuan anak didik atau karya inovasi yang dibuat harus bisa menaungi semua kemampuan peserta didik? Pak Arif : kendala yang biasa muncul ya hasilnya tidak sesuai dengan harapan ibu. Atau tidak layak ketika kita validasikan ke ahli. Inovasi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang yang kita tulis. Dalam media yang saya buat tidak bisa menaungi semua kemampuan. 
  6. Karya inovasi itu ditulis dalam bentuk laporan penelitian PTK atau ada format khusus laporan karya inovasi ya? Pak Arif : inovasi dapat ditulis dalam format karya ilmiah apapun. Kalau pengembangan berarti mengikuti penulisan penelitian Rnd. Kalau penerapan atau penggunaan maka mengikuti penulisan penelitian PTK atau eksperimen, bahkan apabila kita mencoba sesuatu yang baru kemudian kita tulis saja secara deskripsi itu termasuk dalam penulisan best practice. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari bapak ibu sudah dan sering melakukan inovasi namun tidak terdokumentasi atau tertulis dalam karya ilmiah.
  7. Selamat siang Perkenalkan saya putrin dari Blitar mau tanya dan ingin mengeri tentang langkah awal dan cara membuat karya ilmah sampai bisa sukses itu bagaimana ? Pak Arif : penulisan karya ilmiah seperti kita membuat skripsi saat kuliah ibu. Ada latar belakangnya, tujuan, manfaat, metode, data, hasil serta kesimpulan. Nanti sya coba bagikan file penulisan karya ilmiah yang dipresentasikan dewan juri. Insyaallah saya cari terlebih dahulu.
  8. Apa kriteria utama penilaian  dewan juri terhadap sebuah karya inobel ? Pak Arif : instrumen-nya banyak. Namun yang utama untuk produknya orisinal atau keterbaruan, kebermanfaatan atau dampak, mudah ditiru atau digunakan.
  9. Bagaimana minat dan hasil anak sebelum menemukan alat ( karya inovatif). Apakah ada ide lain untuk mrngembangkan karya itu.  Bagaimana guru yg lainnya. Apakah juga membuat karya inovatif yang juga memiliki manfaat untuk anak-anak ? Pak Arif : Hasilnya minat anak naik signifikan, saya membawa produknya saja mereka sudah tertarik apalagi mencoba untuk menggunakannya. Ada hal baru yang merrka dapatkan. Hasil belajar naik tidak signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang dapat 30an meningkat menjadi 50-an. Nah nilai tugas yang baik. Sebelumnya untuk mengumpulkan tugas saja selalu terlambat sekarang ada perbaikan. Untuk guru kami masih kurang ibu. Di sekolah kami ada 15 guru. 3 PNS dan lainnya kontrak. Inovasi ini yang pertama di sekolah. Setelahnya saya ajak teman guru untuk ikut bergabung dan mengembangkan kelasnya. 
  10. Dari inovasi pembelajaran yang dihasilkan keduanya sama-sama menggabungkan antara media/ alat peraga dengan teknologi. Pertanyaannya apakah kriteria pembuatan inobel untuk tingkat nasional pak? Pak Arif : Ada instrumen penilaian sesuai standar penyelenggara ibu. Sistematika laporan, Penilaian media hingga intrumen penilain presentasinya.
  11. Metode apa yang paling dominan bapak gunakan dalam proses belajar? Apa alasan bapak menggunakan metode tersebut?  Pak Arif : Yang paling dominan saya menggunakan metode diskusi, pengamatan dan penyampaian hasil. Biasanya dengan model Projek based learning atau Problem based learning. Alasannya kedua model tersebut dapat menggali kemampuan siswa secara sebenarnya. Tak hanya kognitif namun menyeluruh.
  12. Bagaimana cara memotivasi siswa yg lebih suka membantu ortunya dikebun karet dari pada kesekolah. Ada juga murid yang suka mengganggu temannya. Sepertinya harus sekolah ke-SLB. Tapi di tempat saya belum ada sekolah itu. Saya kewalahan jadinya ? Pak Arif : Hal yang sama terjadi di kami. Orangtua lebih suka anaknya bekerja diladang untuk membuka hutan atau mencari hasil.  Yang pernah kami lakukan adalah visit home ibu, bertemu keluarga dan anaknya menjelaskan pentingnya sekolah. Minimal sampai SMA lah, kesadaran untuk belajar masih rendah. Untuk siswa yang berkebutuhan khusus harua mendapatkan perhatian lebih di banding siswa lainnya. 
Kesenangan akan pekerjaan akan menempatkan kesempurnaan dalam pekerjaan. Anda takkan pernah melakukan segalanya di dunia ini tanpa adanya keberanian. Itu adalah kualitas terbesar dari pemikiran setelah kehormatan dan Energi di dalam pikiran adalah esensi dari kehidupan. (Aristoteles)  
Penulis: Rolly FN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar