Selasa, 31 Maret 2020

Makanan tak ber-TUAN

                                  
Hujan beberapa hari ini terus menerpa muka bumi dengan ganasnya, seakan-akan ia ingin mengatakan; Hai, kamu mau apa !. Aku adalah sang penguasa alam, yang ingin meneggelamkanmu, berkata hujan dengan congkaknya. Daun-daun cemara yang sudah menguning ketakutan erat berpegangan pada ranting-ranting hitam termakan usia tetap terhempas lepas hanyut bergelombangan.

Seorang perempuan kecil  kurus berusia sekitaran 7 tahunan dengan rambut dikepang tali plastik hitam, bercelana panjang biru dengan warna baju putih lusuh dan basah, bersandal jepit itu berjalan pelan coba berteduh diteras muka sebuah warung makan bertuliskan "Murah Meriah". Disebarkannya pandangan disekitar warung itu, tampak sangat sepi tak ada siapapun. Bibirnya yang basah  sesekali digosoknya dengan jari jemarinya yang mulai pucat dan kaku kedinginan. Mata kecil itu tak henti tertuju pada makanan yang tersaji disudut ruangan warung tersebut. Hampir 3 jam gadis kecil itu berteduh, tetapi sang hujan masih congkak tak terlihat berhenti dengan ocehannya.

Matanya mulai terpejam sepi dengan kaki mungil yang semakin dirapatkan. Gadis itu  tersentak kaget ketika bahunya dipegang oleh seorang perempuan tua. Perempuan tua itu mengatakan, nak ayo masuk, disini kamu kehujanan, sambil memegang tangan anak itu dan mengarahkannya duduk dimeja yang sedari tadi dipandanginya itu.


https://rollymandastana.blogspot.com

Penulis : Rolly FN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar